Kisah Kyai Pamungkas: MELAWAN JIN PENUTUP JODOH
Lima tahun lalu, Neng, adik bungsuku menaruh hati. pada seorang perjaka yang usianya beberapa tahun lebih tua darinya. Ia sempat berpikir panjang, mungkinlah lelaki ini merupakan calon jodoh yang kelak bisa membawanya hidup bersama. Atau hanya sekedar kenalan biasa? Maklum, meskipun usianya telah di atas 20, namun untuk memahami permasalahan yang satu ini Neng merasa belum sepenuhnya memahami.
Setelah beberapa waktu menjalin hubungan dengan lelaki itu, barulah Neng bisa memahami maksud dan keseriusan lelaki itu sebenarnya. Namun, permasalahan ternyata tidak selesai sampai di situ. Pemikiran dan kebimbangan batin mulai mengarah pada persoalan keluarga. Terutama terhadap kedua orang tua, Neng sangat merasa risih dan segan tatkala hendak berterus terang tentang keseriusan hubungannya dengan lelaki itu.
Belakangan diketahui, pria kekasih Neng itu ternyata masih ada garis keturunan dengan kakek buyut keluarga besar kami, terutama dari garis ayah. Si pria memang berasal dari kampung halaman asal ayah. Mengetahui hal ini Neng lebih cenderung untuk tidak melanjutkan hubungannya dengan pemuda itu. Maka, dengan -upaya setengah dipaksakannya, setahap demi setahap Neng mulai mencoba menjauhi lelaki yang secara jujur hingga kini tidak bisa dilupakannya.
Waktu terus berjalan, hingga tak terasa telah beberapa tahun Neng memendam sendiri persoalan yang tidak sempat terpecahkan itu. Sementara usianya kian bertambah. Neng berharap ada pria lain yang akan menduduki singgasana cinta dalam hatinya. Namun, sekian lama menunggu, tidak ada seorang lelaki pun yang menunjukkan keseriusan. Beberapa lelaki yang ia kenal selama itu, hanyalah sekedar teman biasa yang datang dan menghilang.
Neng merasa ada sesuatu yang aneh dengan dirinya. Semua pria sepertinya enggan membina hubungan dengannya. Menyadari kenyataan ini, berkat bantuan seorang teman, Neng dipertemukan dengan seoeang paranormal yang usianya pun relatif masih muda. Kurang lebih tidak jauh dari usianya yang hampir mendekati 30-an.
Semula, Neng tidak percaya pada kemampuan paranormal muda ini. Namun lambat laun ia mau juga mengamalkan sejumlah petunjuk yang diberikan si paranormal. Hampir setiap hari dan sepanjang malam, ia senantiasa bangun untuk berwudhu, sholat dan dengan penuh permohonan yang khusuk merapal doa yang diberikan si paranormal.
Namun, entah berawal dari apa dan kapan, waktunya yang pasti, dari hasil “usaha” lewat doa, sholat dan puasa itu, sifat dan perilaku Neng malah berubah sangat tidak wajar. Ia sering, dan kerap terlihat memandang dengan sorot hampa. Bahkan, Neng sering terlihat komat-kamit, terkadang diringi senyuman yang sangat tidak wajar. Pada suatu sore di awal tahun 2002, entah dengan maksud apa dan dorongan pengaruh dari mana, di tengah datangnya gerimis rintik-rintik, ia malah seperti terdorong untuk keluar rumah, Dengan bibir berkomat-kamit, ia berjalan berkeliling halaman rumah dengan memakai payung.
Hari-hari selanjutnya, hampir sepanjang malam dengan dalih bersholat tahajud, Neng terdengar senantiasa menangis dan merintih, sembari membaca doa-doa. Memasuki hari ketiga dari malam-malam yang sangat mencemaskan, penulis yang kebetulan bertempat tinggal cukup jauh dari rumah keluarga orangtua, dan terus-terang selama ini tidak mengetahui keadaan dan penderitaan yang dialami adikku, secara mendadak diberitahu dengan datangnya adik laki-lakiku. Demi menghadapi keadaan yang sedemikian, penulis yang secara kebetulan memahami sedikit dunia metafisika, dengan berbekal rasa kasih sayang yang besar, dengan mengerahkan kemampuan yang selama ini dimiliki, mulai memerangi pengaruh-pengaruh jahat yang tengah mencoba mempermainkan pikiran dan perasaan adikku. Hingga, tangisan-tangisan histeris yang aneh adikku dapat mereda. Malam itu, Neng pun dapat memejamkan matanya.
Memasuki tengah malam, selama kurang lebih lima menit lamanya hujan yang sangat besar dengan kilatan halilintar, tiba-tiba sebuah keanehan kembali mengagetkan kami sekeluarga. Kami semua terbangun dari tidur menyusul terdengarnya tangisan dan rintihan-rintihan doa yang dibacakan adikku yang tengah tersungkur dalam sujudnya. Penulis kembali mencoba menenangkan dan mengusir segala ilmu dan pengaruh jahat yang tidak Jain tengah dilakukan seseorang guna mencelakakan adikku.
Alhamdulillah, hingga datangnya fajar Subuh adikku bisa kembali tidur tenang. Namun, tidak seorangpun dari keluarga yang dapat menutupkan mata, demi menjagai kemungkinan buruk lain yang akan menimpa adikku.
Tatkala pagi hari esoknya mulai datang, dengan penuh rasa keheranan, akhirnya dengan ditemani adik lakilakiku, penulis mencoba mempelajari ilmu-ilmu metafisika yang rupanya tengah diamalkan oleh Neng atas petunjuk si dukun muda. Ternyata doadoa dan amalan yang selama ini Neng amalkan, bukanlah untuk meminta dibukakannya pintu jodoh semata, melainkan ramalan yang antara lain berisi pemanggilan datangnya jin-jin kafir peliharaan sang dukun. Bahkan, ada sebuah amalan yang bertujuan penyerahan diri dan (kalau mungkin) seluruh keluarga, guna mengabdi kehadapan keserakahan bangsa jin.
Dengan dibekali kekuatan tambahan khusus serta tatacara menangkal dan memulihkan kesadaran, penulispun mulai melakukan prosesi perlawanan. Mula-mula seluruh keluarga penulis transfer kekuatan-kekuatan pertahanan guna menjaga penyebaran ilmu-ilmu jahat kiriman orang yang tidak bertanggung jawab itu. Lalu, segala ilmu dan pengaruh yang telah berhasil bersarang pada diri adikku, penulis coba bersihkan dan diantaranya sengaja aku balikkan guna memberikan pelajaran yang sepadan.
Alhamdulillah, sepanjang siang hari itu, kesadaran adikku bisa benar-benar pulih. Bahkan dengan kesadarannya yang penuh ia mau berterus terang akan apa-apa yang selama ini ia lakukan. Berkali-kali ia pun memohon maaf dan tidak akan pernah mengamalkan segala yang selama dua tahun terakhir ini ia amalkan.
Memasuki malam hari, selesai Isya kami pun mulai bisa beristirahat secara tenang. Adikku yang beberapa hari, bahkan minggu-minggu terakhir ini selalu tegang dan menangis dalam setiap berdoa serta menampakkan tabiat-tabiat aneh, telah berselimut untuk tidur dengan pulasnya.
Namun, seiring dengan terdengarnya tiupan angin malam yang sangat kencang, tepat pukul setengah dua dini hari, adikku didapati telah tidak ada di tempat tidurnya. Kami seluruh keluarga yang sengaja masih tidur berkumpul di ruangan keluarga tentu saja sangat heran dan khawatir.
Setelah dicari, ternyata adikku didapati tengah selesai mandi keramas. Namun, ketika ditegur, ia malah menangis dan dengan suara yang lain dari biasanya, ia sempat meminta maaf dan memohon izin untuk keluar dari rumah dengan maksud untuk meminta maaf pada dukun muda yang telah dianggap sebagai guru itu. Ia berniat untuk meminta maaf karena tadi siang telah menuduh jahat terhadap gurunya itu.
Mendengar nada suara yang bukan suara yang sebenarnya dari adikku itu, seluruh keluarga dengan penuh emosi, diirinai sumpah pengagungan nama Allah, mencoba menyadarkan ad kku dan mengutuk perilaku orang telah berlaku sok pintar itu.
Sementara, penulis segera memusatkan konsentrasi guna melawan segala serangan santet dan guna-guna yang jelas tengah mengenai adikku. Segala ilmu kiriman jahat yang datang, penulis coba kirimkan balik kembali dengan ditambah kekuatan-kekuatan yang sifatnya menghancurkan dan memberi pelajaran setimpal terhadap orang yang berbuat.
Satu suara seperti lemparan batu yang keras pun tiba-tiba terdengar mengenai genting, membelah kegeraman dan kekhusukan kami yang tengah memohon disembuhkannya kembali adikku. Aneh, memang, ketika suara itu dicoba dikejar, tidak sebuah batu atau benda kecilpun ditemukan. Namun, selepas dari itu kesadaran adikku kembali terlihat pulih. Ia kembali berangkat tidur.
Malam itu, kami lewati dengan penuh kegalauan. Hingga matahari menyingsing tidak sekejap pun mata kam pejamkan, karena takut kalau-kalau serangan lain datang mengintai adikku.
Guna menyelesaikan permasalahan secara moral, ayahku yang pensiunan TNI dengan ditemani kakak tertuaku, siang itu berinisiatif menemui dukun muda yang telah dianggap guru oleh adikku itu. Namun, hingga dua kal mendatangi rumahnya yang kebetulan tidak terlalu jauh, orang dimaksud ternyata tidak bisa ditemui. Menurut keluarganya sejak tadi subuh ja telah berangkat ke Garut menemui gurunya.
Jumlah jin atau setan yang selama ini berada dalam tubuh Neng karena dimasukkan oleh gurunya sebanyak lima jenis. Sewaktu-waktu bila perlukan dapat dipanggil dengan bacaan tertentu, dan dapat berkomunikasi lewat gerakan isyarat ibu jari Neng. Rupanya semua inilah yang membuat tabiat Neng berubah aneh. Hingga pada suatu malam. malam Jum’at, 4 Januari 2002 ketika kami sekeluarga hendak kembali beristirahat dengan harapan adikku benar-benar bisa seterusnya tenang, tiba-tiba sebuah suara ketukan terdengar dari pintu depan. Waktu jam dinding menunjukkan angka pukul sembilan. Ketka pintu dibuka, sepasang suami isteri muda beserta seorang anak lakiaki kecil usia lima tahunan berdiri di depan pintu.
Seperti terkena hipnotis dan ilmu sirep yang hebat, seluruh keluarga yang ada tidak satu pun dapat berbicara, kecuali mempersilahkan mereka duduk. Sang tamu ternyata dukun muda yang kami cari. Dengan berbasa-basi yang menarik, seolah ia tidak pernah melakukan kesalahan, ia berkomunikasi dengan adikku, seolah hendak membantu menyembuhkan penyakit yang tengah menimpanya. Dengan memakai media air yang diberi garam, ia melakukan prosesi yang seolah mencabuti segala penyakit dan pengaruh-pengaruh kiriman yang ada pada kelima bagian tubuh adikku, yaitu kedua ibu jari kaki, kedua ibu jari tangan dan bagian punggung.
“Sebentar juga akan bisa pulih, asal beban pikirannya yang berat bisa terpecahkan!” gumamnya seraya setengah berburu-buru berpamitan.
Sekitar lima menit dari kepulangannya itu, hal yang sangat kami cemaskan kembali terjadi menimpa adikku. Ia menangis dan menjerit histeris dengan mata, melotot memandangi seluruh keluarga.
“Aku ingin pergi! Ijinkan aku pergi mengikuti guruku, sebagaimana wanita yang menjadi isterinya itu!” serunya dengan suara yang keras dan tubuh meronta-ronta.
Menyadari kenyataan ini, penulis segeri mengerahkan segenap kemampuan dan berkonsentrasi memohon petunjuk pada Allah Yang Maha Mengetahui. Alhamdulillah akhirnya bisa mengetahui dan membaca rangkaian kejadian yang tengah menimpa. Dalam penerawangan, terbaca bahwa memang orang itulah yang selama ini telah memperdayakan adikku dengan ilmuilmu jahatnya. Ia sengaja datang bukan maksud untuk Ikut menolong, melainkan melakukan sebuah tindakan berani mati, yakni memasukkan Ilmu-ilmu santet guna lebih memperdayakan adikku karena segala apa yang telah dilakukannya selama ini hampir terbongkar. Dukun muda itu baru saja datang dari gurunya di Garut bermaksud Untuk menambah kekuatan ilmunya itu, sebab selama ini ternyata nyaris terpepet melawan ilmu-ilmu serangan balik yang penulis lakukan. Karena kuatnya tirai pertahanan yang kami sebarkan, mungkin jalan satu-satunya untuk bisa memperdaya adikku itu, diantaranya adalah dengan cara kontak langsung.
Memahami segala apa yang terjadi, sembari memegangi tubuh adikku, guna berupaya mencabuti dan membersihkan segala kiriman yang baru saja dimasukkan, dengan berkonsentrasi dan memohon keridhcoan pada Allah SWT, dengan segala keterpaksaan penulis coba kerahkan segala kekuatan guna penyerangan balik. Hampir satu jam lamanya penulis mengerahkan segala kekuatan yang ada. Sebuah pengalaman yang nyata yang selama ini baru penulis dengar dari cerita-cerita orang, malam itu benar-benar penulis alami sendiri. Serangan-serangan balik dan perlawanan yang dia lakukan tidak kurang dahsyatnya. Hingga lemparan-lemparan serangan gaib sepert menjejel seluruh bagian rumah, suara-suara keras terdengar di atas genting rumah. Tiupan angin yang kencangpun tiba-tsba terdengar menyibak tiras dan akhirnya rintikan hujan gerimis kecsi yang datang tiba-tiba menghentikan segalanya. Kesadaran adikku kembali pulih. Alhamndulllah.
Setelah dua bulan berlalu, kecemasan-kecemasan memang masih sering bisa kami rasakan. Terutama bagi adikku, ia terkadang masih sering melamun.
Walau pengaruh dan serangan teror tidak lagi mengenai dirinya, namun perasaan minder dan menyesal nampaknya masih tidak mudah dilupakan oleh Neng. Apalagi ada satu hal yang sebenarnya sangat enggan ia tuturkan disini, ialah bahwa selama melakukan prosesi yang intinya tadinya hanya sekedar mencari jalan guna didatangkannya calon jodoh itu, namun ternyata karena kelicikan sang dukun yang akhirnya berhasil menjebak keawaman adikku itu, konon lewat peristiwa sebuah proses mimpi yang seperti nyata, ia telah dibujuk untuk melakukan hubungan badan dengan para jin yang ada pada dirinya.
Di sinilah nampaknya, beban berat yang sangat memukul adikku, sehingga tatkala ada seorang laki-lak: yang mencoba datangpun, rasa keraguan akan tidak adanya kegadisan itu, nampaknya menjadi keraguan dan penyesalan lam yang tidak mudah ia hilangkan. Padahal, berdasar pendektesian dan obrolan penulis dengan orang-orang yang memiliki kemampuan kebathinan, peristiwa malam yang mengagetkan itu, hanyalah sebuah tehnik rekaan yang dilakukan sang dukun agar Neng benarbenar terjebak dalam jeratannya, alias pada akhirnya ia merelakan keyakinannya untuk mau menuruti segala ajakan seperti yang direncanakannya.
Kabar terakhir yang terdengar penulis, dukun muda itu kini telah ada di tempatnya. Apakah ia kapok atau mungkin malah memperdalam lagi kekuatan ilmunya? Wallahu’alam. Yang jelas, penulis hanya bisa bersyukur, bahwa hal yang sempat menjerumuskan adikku kelembah kesesatan itu, bisa terselamatkan.
Dengan ditulisnya kisah ini, semoga pembaca dapat mengambil hikmahnya. Semoga Aliah SWT senantiasa menunjukkan jalan-Nya yang benar. Dan buat adikku, semoga segera dipertemukan dengan seorang calon suami yang Kelak mampu membahagiakanmu. Aamiin. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: bomoh.online
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)