Kisah Kyai Pamungkas:
DIIKUTI BAYANGAN MAKHLUK GAIB
SELAIN MAKHLUK YANG KASAT MATA SEJATINYA, HIDUP DAN KEHIDUPAN DI ALAM FANA INI JUGA DIHUNI OLEH MAKHLUK YANG TAK KASAT MATA ATAU GAIB. DAN KARENA PERBEDAAN ALAM, MAKA JARANG SEKALI MANUSIA BISA MELIHAT MAKHLUK ALAM GAIB ITU.
BERBEDA dengan manusia pada umumnya, karuniaNya, ada segolongan manusia yang diberi keistimewaan karena sebab tertentu sehingga dirinya dapat merasakan, mendengar, melihat bahkan berdialog dengan makhluk gaib. Dengan kata lain, mereka mampu seperti itu walau tanpa mempelajari ilmu-ilmu kebatinan dan ilmu penerawangan. Bahkan sebagian ada yang tak menyadari jika dirinya memiliki kemampuan seperti itu.
Dan hal inilah yang terjadi pada Lina, sebut saja begitu, wanita muda berparas ayu yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di kota Solo, yang mampu melihat keberadaan makhluk halus dengan diawali oleh sebuah insiden yang hampir saja merenggut nyawanya.
Singkat cerita, kisah ini berawal dari kecelakaan motor yang dikendarainya ditabrak oleh pengebut tak bertanggung jawab. Darah langsung saja bersimbah di badan, bahkan selama lima hari dia mengalami koma di salah satu rumah sakit swasta yang terkenal di kota Bengawan itu. Tapi Tuhan berkehendak lain, perlahan tapi pasti, akhirnya, Lina pun sadar dan kesembuhan secara berangsur mulai dirasakannya.
Anehnya, sejak Lina sembuh dari kecelakaan itu, dia mulai merasakan ada perubahan pada dirinya. Ya… belakangan, dia acap kali dihinggapi firasat atau perasaan aneh bila sedang berjalan melewati suatu tempat. Entah itu di tengah-tengah keramaian apalagi di tempat sepi. Bahkan terkadang, dia juga mendengar suara-suara asing di sekitarnya.
Dan salah satu dari sekian banyak peristiwa yang dialaminya adalah ketika dia sedang berada di tempat yang sepi. Tiba-tiba saja, dia mendengar ada suara jeritan yang menyayat hati. Serta merta Lina menoleh dan mencari sosok yang menjeritkan suara menyayat itu. Dan apa yang terjadi, ternyata Lina tidak mendapatkan siapa pun di tempat itu. Mulanya, dia menganggap hal itu hanyalah halusinasi atau perasaannya saja. Tapi lain waktu, dia bahkan mendengar suara aneh ketika sedang berada di tengah-tengah keramaian. Tepatnya, saat sedang berjalan bersama teman-temannya di salah satu mall, tiba-tiba dia mendengar ada suara seseorang yang memanggilnya. Lina pun berhenti dan menoleh. Melihat ulah dan setelah mendengar pengakuannya, sudah barang tentu teman-temannya menjadi heran apalagi tak ada seorang pun di antara mereka yang mendengar ada orang memangil Lina. Dan Lina pun jadi bingung sendiri.
Tapi, dari semua peristiwa aneh, yang menakutkan justeru ketika tak perduli siang ataupun malam dia bisa melihat bayangan makhluk halus. Menurut penuturan Lina, beberapa waktu lalu, ketika dia sedang asyik bekerja sendirian guna menyelesaikan laporan pekerjaan kantor di kamarnya, tiba-tiba pintu kamarnya yang setengah terbuka diketuk seseorang. Dan ketika Lina menoleh, ternyata ibunya yang datang.”
“Kamu tidak makan dulu, Lin?” tanya sang ibu di depan pintu.
“Nanti dulu, bu. Masih tanggung, nih,” jawab Lina sambil terus menatap layar komputer sementara tangannya menari-nari dengan lincah menekan tuts di keyboard.
“Kamu bisa sakit. Ingat, penyakit maag-mu bisa kambuh”
“Iya, bu. Sebentar lagi, masih jam tujuh kok. Kalau tidak keberatan, tolong Ibu ambilkan minum. Aku haus…”
Sang ibu kemudian berlalu. Lina hanya mendengar suara langkah ibunya yang kian menjauh, sementara itu dia masih tenggelam dalam kesibukan pekerjaannya. Dan tak lama kemudian, mucul seseorang yang memasuki kamarnya. Karena sedang asyik dan posisi Lina membelakangi pintu masuk, maka, dia tak begitu memperhatikan siapa yang datang. Yang pasti, sosok itu meletakan gelas berisi air putih di atas meja di dekat komputer. Lina tak menoleh dan hanya berkata, “Terima kasih ibu…”
Tanpa berkata-kata, sosok itu keluar dan Lina pun langsung mengambil gelas berisi air putih dan meminumnya sampai kandas. Kebetulan, karena pekerjaannya sudah selesai, Lina pun beranjak dari tempatnya dan berjalan keluar kamar.
Setibanya di depan pintu kamar, dia berpapasan dengan ibunya yang sedang membawa segelas air putih. “Ini minumnya, Lin,” kata sang ibu.
“Lho, tadi ibu kan sudah ngasih aku minum. Kok mau dikasih minum lagi,” kata Lina geli.
“Siapa bilang? Ibu dari tadi di belakang. Ibu baru mau ngasih minum kamu sekarang?”
“Lha… tadi?” Lina tak dapat meneruskan ucapannya. Mendadak wajahnya pucat dan tubuhnya gemetar. Dia baru sadar, yang tadi masuk ke dalam kamarnya bukan ibu kandungnya. Apalagi dia tahu tepat ibunya tidak berbohong, belum pikun, dan tak suka begurau yang kelewatan. Tapi Lina juga amat yakin, yang tadi masuk ke kamarnya adalah ibunya. Mendadak, perasaan Lina jadi tercekam. Dia takut bukan main.
Beberapa hari kemudian, kembali Lina mengalami peristiwa yang aneh. Dan kali ini terjadi pada siang hari. Saat itu, dia sedang ada di meja kerja yang kebetulan letaknya bersebelahan dengan kaca jendela hingga dia bisa melihat pemandangan jalan umum yang ada di depan kantornya.
Di seberang jalan, ada gerobak penjual bakso di bawah pohon besar dan tampak beberapa orang yang sedang jajan di tempat itu. Tetapi, Lina justeru tertarik pada seorang wanita tua berpakaian lusuh yang duduk sendirian di bawah pohon. Nenek dengan tubuh kurus kering, seperti tak pernah makan itu kelihatan amat memelas. Mungkin dia pengemis atau gelandangan. Hati Lina langsung merasa iba. Dia juga heran, kenapa orang-orang yang sedang makan di warung bakso itu tidak ada yang memberi nenek tua itu makanan. Apakah rasa kemanusiaan mereka telah hilang?
Sontak Lina beranjak dari tempat duduknya. Dia berniat menghampiri nenek tua itu. “Mau kemana, Lin?” Tanya temannya.
“Mau ke tempat nenek tua di luar itu,” kata Lina sambil menunjuk ke luar jendela.
“Mana? Tidak ada nenek-nenek….”
Lina tak memperdulikan ucapan teman-temannya dan segera keluar menyeberang jalan. Tetapi, setibanya di sana ternyata nenek tua itu sudah tidak ada lagi di tempatnya. Padahal belum begitu lama dia masih melihat nenek tua itu di sana. Ketika dia menanyakan kepada orang-orang yang di situ, mereka hanya menggelengkan kepala. Mereka tidak ada yang tahu, bahkan mengaku tidak ada yang melihat sosok nenek yang duduk di bawah pohon itu.
“Mbak, dari tadi kami di sini dan tidak melihat ada nenek-nenek. Mungkin mbak salah lihat.”
Lina tertegun. Hatinya kembali dicekam kengerian. Dia yakin, orang- orang itu tidak berbohong. Jika demikian, apa yang tadi dilihatnya? Lina tak berani meneruskan dugaannya.
Jantungnya tiba-tiba berdetak kencang. Bulu kuduknya merinding. Dia bergegas kembali ke kantor. Sesampai di kantor, teman-temannya merasa heran melihat wajahnya yang pucat pasi. “Kenapa kamu, Lin? Wajahmu pucat sekali. Kamu sakit?” Berondong teman-temannya.
“Tidak! Aku tidak apa-apa” Sahut Lina dengan tubuh gemetar.
Entah, karena shock atas kejadian itu, Lina pun jatuh pingsan. Teman-temannya segera membawanya ke klinik. Dokter yang memeriksanya dengan tegas menyatakan Lina dalam keadaan sehat tak kurang suatu apa. Hanya karena terlalu lelah hingga berpengaruh pada kondisi psikisnya. Atas rekomendasi dokter, Lina pun mendapat cuti dan harus beristirahat dalam beberapa hari di rumah.
Meski mendapat kesempatan beristirahat di rumah, tetapi, perasaan Lina masih belum juga tenang. Jiwanya masih tercekam oleh berbagai kejadian aneh yang belakangan acap dialaminya. Dan ketika dia mengungkapkan apa yang dirasakannya kepada orang tua dan teman-temannya, mereka menyarankan agar dia berkonsultasi dengan paranormal. Karena menurut mereka, apa yang terjadi pada dirinya berhubungan erat dengan dunia supranatural.
Lina pun menuruti saran mereka. Dia lalu mendatangi seorang paranormal di daerahnya. Oleh sang paranormal, Lina ditengarai memiliki kemampuan indera ke enam. Hal inilah yang menyebabkan dia mampu melihat penghuni alam gaib, Dan ini merupakan anugerah, bahkan, Lina disarankan untuk memperdalam agar kelak dirinya bisa menjadi paranormal yang andal. Lina menolak saran itu. Dia tidak mau berhubungan dengan dunia semacam itu. Sejatinya, dia paling takut dengan yang namanya setan atau makhluk halus.
Lina bertekad ingin menghilangkan kemampuan yang dimilikinya. Dia ingin hidup tenang. Karena tidak menemukan solusinya, maka, Lina pun berkonsultasi pada paranormal lainnya. Kembali Lina harus menelan kekecewaan. Pasalnya, rata-rata mereka memiliki pandangan yang sama. Setelah berusaha kesana kemari dan tidak membawa hasil yang memuaskan, akhirnya, Lina bertemu dengan seorang teman yang mengajaknya bergabung dalam sebuah kelompok pengajian. Dia pun menuruti saran temannya itu dan mulai aktif mengikuti kegiatan pengajian yang diadakan oleh sebuah organisasi Islam. Dalam pengajian itu, Lina mendapatkan banyak hikmah dan ilmu yang mencerahkan hidupnya. Dia pun mulai memahami tentang hakikat alam gaib.
Dari ceramah dan pengajian yang diikuti, Lina akhirnya dapat mengerti bahwasanya alam gaib diciptakan Allah sebagai bagian dari rahasiaNya. Karena itu, urusan alam gaib hanya Allah yang paling tahu. Dan yang paling membahagiakan dirinya, di dalam pandangan Islam makhluk alam gaib dibagi dalam beberapa golongan, yakni, malaikat, Ibis beserta pengikutnya, dan jin. Meski mereka termasuk makhluk Allah, tetapi, derajat Mereka lebih rendah dari manusia. Karena itu, manusia tidak perlu takut pada makhluk gaib, khususnya syetan dan jin.
Sebagai manusia biasa dan walau sudah mendapat pencerahan, tetapi, hatinya terkadang masih dihinggapi perasaan was-was. Apalagi, dirinya masih terus diikuti oleh makhluk gaib. Oleh temannya, dia lalu diajak menemui seorang ustadz yang mumpuni dalam hal ruqyah. Di hadapan sang ustadz, Lina mengungkapkan apa yang terjadi selama ini dan meminta saran serta petunjuk apa yang sebaiknya dilakukan.
“Saran saya, tidak beda dengan saran sahabatmu itu. Jalankan shalat fardhu dengan khusyuk dan benar, lalu perbanyak amalan sunnah. Sering baca dzikir dan kalimatullah. Atau baca ayat Qursyi untuk menghindarkan diri dari gangguan syetan. Doa-doa yang diajarkan Rasul juga sangat baik untuk diamalkan. Intinya, bila kita sering membaca dzikir atau doa-doa, syetan atau jin tidak akan berani mendekat dan mengganggu!” Terang Pak Ustadz.
“Tapi, Pak. Kata orang pintar yang pernah Saya mintai saran, saya diikuti oleh jin Islam, Jin itu tidak jahat dan bisa membantu saya, Benarkah itu, pak?”
“Saya tidak tahu hal itu. Tapi terlepas apakah dia jin Islam atau bukan, sebaiknya kita tidak perlu berhubungan dengan makhluk jin. Bagaimana pun kita hidup di alam yang berbeda dengan mereka. Saya khawatir, kalau kita memercayai atau menggantungkan diri pada mereka, kita bisa jatuh dalam kemusyrikan. Berlakulah yang biasa saja. Bila ingin selamat dunia dan akhirat, ikuti apa yang dilakukan Rasul dan para sahabatnya”
“Jadi, cukup dengan shalat dan doa saja ya pak?”
“Ya, Insya Allah, Pada hakikatnya makhluk jin atau syetan paling takut dengan orang beriman. Karena orang beriman akan senantiasa menyeru namaNya. Kita berpegang pada sabda Rasul, bahwasanya syetan atau jin tidak akan mendekati orang yang bertagwa dan berserah diri kepada Allah”
Lina menuruti saran sang ustadz. Setiap kali akan melakukan suatu kegiatan, dia tidak lupa membaca doa seperti ayat Qursyi atau kalimat dzikir. Dan Alhamdulillah, setelah berselang beberapa minggu gangguan makhluk alam gaib itu tak pernah muncul lagi. Kini, dia pun menjadi tenang dan bisa menjalani kegiatannya sehari-hari tanpa gangguan yang berarti. Dan semoga pengalaman ini bisa diambil hikmahnya. ©️KyaiPamungkas
KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: bomoh.online
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)