Cerita Featured Kisah Kyai Pamungkas Uncategorised Uncategorized

Panggonan Wingit: MISTERI BUL BUTUH KEDIRI

Panggonan Wingit:

MISTERI BUL BUTUH KEDIRI

 

APA YANG DISEBUT BUL BUTUH ADALAH SEBUAH BEKAS CEROBONG ASAP PABRIK GULA PENINGGALAN BELANDA. TEMPAT INI DIPERCAYA SANGAT ANGKER. SEBUAH KISAH ANEH PERNAH TERJADI. DUA ORANG PEZINAH TIBATIBA BISA BERADA DI ATAS CEROBONG ASAP SETINGGI 90 METER ITU. PADAHAL CEROBONG ASAP ITU MUSTAHIL BISA DIPANJAT…

 

Hingga kini, masih banyak dijumpai peninggalan penjajah Belanda yang tersebar diberbagai pelosok Nusantara. Ada yang masih utuh, ada pula yang sudah rusak atau tinggal serakan puingPpuingnya. Dari semua itu, banyak di antaranya yang wingit atau angker. Salah satunya adalah pabrik gula Butuh di daerah Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang sekarang hanya tinggal cerobongnya. Warga sekitar menyebut menyebut cerobong ini sebagai Bul Butuh.

 

Karena masih wingit, banyak orang yang ngalap berkah di tempat ini. Uniknya, setiap upacara adat bersih desa pasti dirayakan dengan kesenian Kuda Lumping. Konon, hal ini menyebabkan lelembut Bul Butuh ketagihan. Kalau upacara tersebut tidak digelar dengan kesenian Kuda Lumping, lelembut Bul Butuh itu akan mengganggu siapa saja.

 

Gangguan lelembut Bul Butuh setidaknya pernah dialami oleh Kolip, gadis setempat. Karena kecantikannya, Kolip dapat disebut sebagai bunga desa. Sebelum jadi TKW ke Taiwan dia masih polos. Selain taat beribadah, tiap keluar rumah tidak pernah lepas jilbab.

 

Tetapi, sepulang dari Taiwan, Kolip berubah 180 derajat Sudah rambutnya disemir merah, kalau di rumah dia hanya pakai singlet dan tidak pakai BH. Dia seksi dan menggemaskan. Maka itu, setiap sore banyak jejaka yang datang ke rumahnya.

 

Celakanya, karena sudah terbiasa hidup bebas di Taiwan, belum lama pulang kampung, Kolip sudah ketagihan bermain seks bebas. Baginya, bukan perkara sulit menggiring pria masuk kamar dan naik ke ranjangnya. Alhasil, entah berapa banyak perjaka di kampung itu yang direnggut keperjakaannya oleh si cantik Kolip.

 

Lebih celaka lagi, selain pemuja kenikmatan seks, Kolip juga senang memburu uang dengan bermodalkan keindahan tubuhnya. Tidak sedikit pria hidung belang yang memberikan materi pada Kolip. Gadis oplosan budaya Barat dari Taiwan ini pun tak pernah sungkan memberi kenikmatan seksual kepada mereka yang bersedia membayarnya.

 

Sampai suatu ketika, datang Aspar bertamu ke rumah Kolip. Playboy kampung ini rupanya tidak mau ketinggalan juga ingin menikmati kesintalan tubuhnya. Padahal, Kolip tahu kalau Aspar telah beristeri. Dia juga tahu kalau Sumiati, isteri Aspar adalah perempuan yang tak kalah cantik dengan dirinya. Tapi, lelaki memang seperti kucing. Tidak pernah puas dengan seekor ikan segar.

 

Hari itu, setelah Aspar mengutarakan isi hatinya, Kolip justru bertanya kepadanya, “Kang, sampeyan mau mengajak aku begituan, apa sampeyan kuat membayar aku?”

 

Dasar playboy cap kampung, walaupun akan menghabiskan kambing sekandang, kalau sudah terlanjur suka ya tidak akan mundur. Maka dari itu dia langsung menjawab dengan tegas, “Aku pasti kuat bayar seperti mereka. Yang penting kamu mau melayaniku!”

 

Kolip tersenyum menantang. Dia menarik tangan Aspar untuk masuk ke dalam kamarnya. Tapi, seketika itu Aspar menolak.

 

“Jangan di sini, Lip. Bahaya!” Katanya dengan suara bergetar karena ditekan birahi.

 

Kolip kembali tersenyum menantang. Dia tahu kenapa Aspar menolak “main” di rumahnya. Pasti laki-laki itu takut akan ketahuan isterinya yang memang galak itu. Lagian, siapa juga isteri yang merelakan suaminya berhubungan intim dengan perempuan lain?

 

“Terus, sampeyan maunya di mana?“ Tanya Kolip sambil bergelayut manja di leher Aspar. Karuan, Aspar semakin gemetar, tak sabar mereguk kehangatan tubuh perempuan sintal itu.

 

“Aku ada tempat, dan kujamin tak ada seorang pun yang akan mengetahui hubungan kita,” jawab Aspar sambil menelan air liurnya.

 

“Terserah sampeyan saja deh. Yang penting kesinikan dulun duit bayarannya!” Pinta Kolip.

 

Aspar memberikan beberapa lembar uang dari dompetnya kepada Kolip.

 

“Aku tunggu kamu di dekat Bul Butuh, ya.” Katanya setelah itu. Bergegas dia pun pergi ke tempat dimaksud.

 

Kolip sebenarnya agak keberatan menyusul Aspar ke lokasi Bul Butuh. Dia pemah ida mendengar cerita bahwa tempat itu sangat angker. Karena sudah menerima uang dari Aspar, ditambah dia pun tidak begitu percaya dengan cerita itu, maka dia pun segera menyusul Aspar ke Bul Butuh.

 

Ringkas cerita, malam itu mereka bertemu di dekat Bul Butuh. Tapi, Kolip agar kecewa saat Aspar langsung mengajaknya bercinta di tempat itu.

 

“Ah, mana enak sih sampeyan ini? Kita cari tempat yang lain saja deh!” Protesnya.

 

“Nggak ada tempat yang lebih aman selain di sini. Kalau kita bercinta di sini, pasti tidak akan ada orang yang mengetahui. Kau tahu, selama Ini tidak pernah ada orang yang berani datang ke tempat ini,” jelas Aspar sambil memeluk Kolip dari belakang. Tangannya yang nakal langsung menggerayangi bagian bagian tubuh Kolip yang sensual.

 

Karena sudah terangsang, Kolip akhirnya menyerah juga. Dia memasrahkan tubuhnya dijelajahi oleh Aspar dengan hanya (maaf) berbaring di atas rerumputan, atau dengan disandarkan di atas dinding tua bekas pabrik gula kuno itu.

 

Bagi orang yang dimabuk cinta, apalagi dalam hubungan perzinahan, kadang-kadang di manapun tempatnya memang bisa asyik. Anehnya, selepas hubungan itu mereka malah tertidur dengan bersandar pada dinding tembok tua.

 

Rupanya, memang ada hal gaib yang telah membuat mereka terlena. Buktinya, mereka baru bangun ketika sudah siang bolong. Gilanya lagi, saat terjaga tahu-tahu mereka sudah berada di atas cerobong pabrik gula peninggalan Belanda yang disebut Bul Butuh itu.

 

Mustahil ada orang yang telah membopong mereka dan membawanya ke puncak cerobong asap itu. Bukankah cerobong itu tidak memiliki tangga? Lagi pula, siapa orangnya yang berani melakukan perbuatan itu?

 

Jelas, ada hal di luar kewajaran yang telah terjadi. Hal inilah yang membuat Kolip dan Aspar panik. Namun, mereka tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali hanya berteriak-teriak minta tolong.

 

“Tolooong… Tolooong…!?” Begitulah teriak mereka dengan tubuh keduanya yang ternyata (maaf) masih telanjang bulat.

 

Padahal, seingat keduanya, mereka telah mengenakan pakaian selepas berhubungan haram itu, karena udara malam memang sangat dingin. Mereka juga ingat, setelah berpakaian mareka lalu ngobrol ngalor ngidul sambil bersandar di dinding tembok tua Bul Butuh. Entah mengapa, mereka lalu terlena, sampai tak sadar akhirnya tidur dengan pulas.

 

Siapa yang telah menelanjangi mereka? Sekali lagi, semuanya telah berlangsung di luar kewajaran.

 

Sampai beberapa lama, tak ada orang yang mendengar teriakan mereka. Keduanya bergerak ke sana sini, mencari jalan untuk turun. Tapi, karena tidak ada tangganya, maka mustahil mereka bisa turun. Apalagi tinggi cerobong asap itu 90 meter.

 

Karena mereka terus berteriak, warga sekitar Bul Butuh akhirnya berdatangan Juga. Mereka heran, sekaligus geli melihat Aspar dan Kolip di atas sana dengan tubuh telanjang. Mereka ingin menolong, namun tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali hanya diam.

 

Bagaimana mungkin warga bisa menolong mereka? Mau diambilkan tangga, tapi mana mungkin ada tangga yang panjangnya 90 meter? Yang tak kalah membingungkan, kedua orang yang berada di atas cerobong asap itu dalam keadaan telanjang bulat.

 

Semua orang memang bingung menurunkan Aspar dan Kotip dari atas cerobong asap. Kalaupun ada yang tidak bingung, mungkin hanya Sumiati, isterinya Aspar.

 

“Biarkan di situ! Biar mereka mampus sekalian!” Geramnya dengan wajah merah terbakar cemburu.

 

Saking bingungnya, sampai ada warga yang menyarankan agar minta bantuan paranormal. Saran ini memang dilakukan, meski hasilnya tetap nihil.

 

Ketika semua diam dalam kebingungan, salah seorang warga punya pendapat agar terlebih dahulu dua orang yang di atas cerobong itu diberi pakaian untuk menutupi auratnya. Masalahnya, bagaimana caranya agar bisa membawa kain sarung itu ke atas?

 

Akhirnya muncul ide mengirim dua helai kain sarung ke atas sana dengan menggunakar layang-ayang berukuran besar. Kebetulan juga ada penduduk yang punya layang layang berukuran raksasa.

 

Ide layang-layang ini memang cukup brilian. Setelah layang-layang tersebut naik dengan membawa dua lembar kain sarung ke atas cerobong, dan kedua orang itu pun akhirnya memang bisa diturunkan. Caranya pun terbilang cukup repot, yakni dengan menggunakan dadung atau tambang!

 

Begitulah penstiwa aneh bin ajaib yang penah terjadi di Bul Butuh. Setelah peristiwa ini, setiap bersih desa pasti diramaikan denga kesenian Kuda Lumping.

 

Tapi yang mengenaskan, sejak peristiwa ini, wanita nakal, wanita malam, PSK Butuh juga ikut terkenal. Sampai banyak yang diekspor ke Taiwan dengan kedok pengiriman TKI. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: bomoh.online
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Kyai Pamungkas: Bertarung di Lawang Sewu

adminbomoh

Curhat Kyai Pamungkas: Suami Nikah Lagi

adminbomoh

Kisah Kyai Pamungkas: Teror Hantu Kepala

adminbomoh
error: Content is protected !!