Cerita Featured Kisah Kyai Pamungkas Uncategorised Uncategorized

Panggonan Wingit: KISAH MISTIS DARI PANTAI PRAYA, LOMBOK

Panggonan Wingit: KISAH MISTIS DARI PANTAI PRAYA, LOMBOK

 

Pembunuhan itu dilakukan seakan terjadi perampokan. Dia buatlah skenario seakan-akan mobil Safrinah yang saat itu melintas di Senggigi Beach Resort, dijegal penjahat dan harta bendanya dirampok. Karena melakukan perlawanan, maka Safrinah dibunuh oleh perampok itu…

 

“Sudah sepuluh tahun aku pergi. Kutinggalkan suami, anak-anak dan keluarga besarku. Pada waktu itu, kematianku dianggap perampokan dengan kekerasan, kejahatan dengan kekerasan itu, pada akhirnya menghilangkan nyawaku,” tutur arwah Safrinah Puguh Bhakti, saat aku ritual di pemakaman Siloih Gundak, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

 

Setelah jeda sejenak, di bawah sinar obor, Safrinah melanjutkan, “Sebenarnya, kasus sesungguhnya kematianku adalah, aku dibunuh secara terencana. Pelaku utamanya adalah Hans Kalinggih,” tambah Safrinah, datar.

 

“Hans Kalinggih sengaja menghabisi nyawaku karena dendam, aku menolak cintanya. Hans menuntut aku menceraikan suami lalu menikah dengannya. Namun aku cinta kepada suami dan anak-anak, maka aku menolak bercerai, menolak untuk menikah dengannya,” desisnya.

 

Setelah berpamitan kepada Safrinah dan arwah kembali menjadi asap, aku bangun dari makam dan mematikan obor. Aku beranjak pulang ke rumahku di Jalan Sudirman, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Sesampainya di rumah aku mandi air hangat dan sembahyang Isya. Jam di dinding menunjukkan angka 02.00 dinihari, tanggal 13 Oktober 1989 itu.

 

Usai Sholat aku megenakan kimono dan merebahkan diri di ranjang. Bayanganku jauh tentang tokoh Hans Kalinggih. Saya mengenal dia karena dia adalah tokoh masyarakat di daerahku. Hans Kalinggih adalah seorang perwira yang dikenal ganas dan galak. Beberapa kali menempeleng mahasiswa yang demo bahkan pernah menggebuk pelajar SMA hingga pecah kepala.

 

Tetapi Hans Kalinggih tak pernah tersentuh hukum. Selain dia perwira dia juga adik dari seorang jenderal di Jakarta. Abangnya seorang yang berpengarut dan ditakuti masyarakat. Baik di Jakarta maupun di Nusa Tenggara Barat.

 

Sementara itu, Safrinah adalah mantan model. Selain itu dia juga seorang putri nasional yang dinominasikan Ke kontes Miss World karena kecerdasan dan kecantikannya. Suaminya, Puguh Bhakti, adalah seorang anggota dewan yang juga mantan penyanyi klasik di Mataram. Mereka menikah secara meriah di Pulau Gil Trawangan yang dihadiri beberapa menteri dari Jakarta.

 

Pada saat berumah tangga, Safrinah berbisnis garmen, memasok seragam sebuah instansi dan berkenalan dengan Hans Kalinggih. Hans jatuh cinta berat kepada Safrinah dan mereka diam-diam pernah melakukan hubungan intim di sebuah hotel berbintang empat di Denpasar, Bali, Sejak itu Hans cinta mati pada Safrinah dan menceraikan istrinya.

 

Safrinah sangat menyesal melakukan hubungan seks itu, Dia merasa dijebak dan terpaksa melakukannya, walau disadarinya betul bahwa hubungan seks itu tanpa cinta. Karena cinta mati kepada Safrinah, maka segala usaha dilakukan Hans Kalinggih, termasuk usaha gaib dengan mengguna-gunai Safrinah lewat seorang dukun sakti. Namun, Safrinah tidak dapat ditaklukkan juga, hingga Hans Kalinggih kalap dan membunuhnya.

 

Pembunuhan itu dilakukan seakan terjadi perampokan. Dia buatlah skenario seakan-akan mobil Safrinah yang saat itu melintas di Senggigih Beach Resort, dijegal penjahat dan harta bendanya dirampok. Karena melakukan perlawanan, maka Safrinah dibunuh oleh perampok itu. Namun, hingga sekarang, perampok itu tidak ditemukan oleh polisi dan akhirnya dinyatakan gelap alias dark number.

 

Namun, Alhamdulillah, karena kemampuan ilmu berdialog dengan arwah, maka aku dapat mengungkap misteri kematian Safrinah sepuluh tahun lalu itu. Pada awalnya aku mengajak suami Safrinah bicara. Puguh Bhakti sangat interes dan mau bersama-sama dengan aku mengungkap tabir kematian istrinya itu.

 

“Dibunuh? Bukan dirampok? Pembunuhnya adalah Hans Kalinggih, teman bisnis almarhumah?” cetus Puguh Bhakti, kaget.

 

Mulanya Puguh Bhakti tidak begitu yakin masukanku ini. Bahkan dia meragukali akan kernampuanku yang bisa berdialog dengan arwah. Tetapi, setelah aku ajak ke makam Safrinah dan dia mendenar langsung keterangan istrinya, barulah dia yakin bahwa ilmu gaib ini benar, Dia bahkan gernbira sekali bertemu istrinya dan mendengarkan Suara asli dari Safrinah yang telah memberinya dua orang anak itu

 

Bahkan mereka berpelukan dan keduanya menangis. Ilmu berdialog dengan arwah ini sudah dikuasai nenek moyang bangsa ini sejak jaman penjajahan dulu. Demang Nganjuk abad 18 lalu, yang menguasai ilmu arwah, bahkan digunakan oleh pihak Belanda untuk menemukan jejak pembunuhan misterius. Setelah berdalog dengan arwah yang dilakukan Demang Nganjuk itu, maka Belanda menemukan pembunuh mistenus itu secara fakta hukum dan dipenjarakan.

 

Ilmu berdialog dengan arwah diteruskan oleh para keturunan yang terpilih. Tidak ada mantra khusus yang jelas harus dengan sesuatu jimat sakti mandraguna dan batu meteor berisi jin. Jin penghuni batu meteor itulah yang mampu mendatangkan arwah dan berdialog dengan penegang batu itu, Nah, aku, telah mendapatkan batu jin itu yang diturunkan oleh kakek buyutku, Kanjeng Surya Alam Sastrawardaya. Hanya kepada aku batu itu diturunkan. Kenapa aku?

 

“Karena aura dan bentuk fisik serta tulang igamu yang jarang-jarang, membuat kamu sakti mandraguna dan mampu menerima warisan gaib itu,” kata kakek buyutku, sebulan sebelum beliau wafat.

 

Dengan warisan ilmu linuwih itulah, maka aku dipakai banyak aparat untuk mengungkapkan sesuatu yang tidak dapat terungkapkan oleh fakta hukum. Bahkan belakangan aku banyak membantu pihak berwajib mengungkap kasus teroris, kejahatan narkotika dan kejahatan korupsi kerah putih.

 

Kembali pada kasus kematian Safrinah sepuluh tahun lalu itu, akhirnya aku dan Puguh Bhakti berhasil mengungkapkan fakta dan data tentang keterlibatan Hans Kalinggih dalam kemat an Safrinah. Ada fakta, data dan saksi-saksi yang mengakui apa adanya, bahwa memang Hans Kalinggih lah yang merencanakan pembunuhan Safrinah.

 

Para saksi tadinya mau dibunuh pula oleh Hans Kalinggih, namun polisi sudah membentengi para saksi dan akhirnya Hans pun mengakui peristiwa pembunuhan itu dan dia dihukum 20 tahun penjara. Di luar dugaan, Hans Kalinggih bunuh diri di dalam penjara. Arwahnya bangkit dan terus menguntit kehidupanku. Kemana pun aku pergi, hingga sekarang ini, selalu dibuntuti dan dihantui oleh arwah Hans Kalinggih.

 

Ujud dirinya yang seram dengan mata melotot, gigi tajam yang berulang kali berusaha menggigit untuk mematikan aku. Namun, karena aku masih dilindungi Allah SWT, maka Alhamdulilah hingga sekarang aku masih bisa selamat dari ancaman gigitan arwah Hans Kalinggih.

 

Suatu kali, saat aku menyetir di Tabanan Bali, arwah Hans Kalinggih tiba-tiba telah berada di belakangku. Dia mencekik leherku dan menggigit kerah bajuku. Untung aku dapat menghindar dan melompat dari mobil. terjun ke Danau Songiang di Tabanan. Nyawaku diselamatkan warga Bali yang sedang mancing di danau itu dan mobilku ramai-ramai digotong ke daratan.

 

Pada saat aku mengendarai sepeda motor bebek di Jalan Cakranegara, Mataram, tengah malam, arwah Hans Kalinggih juga nyaris membunuh aku. Sebab tia-tiba arwah yang maujud menjadi sosok Hans, bergelayut di motorku hingga motorku menabrak pohon. Kakiku patah dan motor bebekku hancur total.

 

Karena terus menerus dibuntuti, maka aku mencari guru spiritual yang kemungkinan bisa membantu aku. Paling tidak bisa mengusir arwah Hans Kalinggih itu agar tidak mengancam nyawaku lagi.

 

Guru spiritual yang aku hubungi adalah Eyang Kakung, paranormai umur 89 tahun yang bermukim di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Eyang Kakung langsung menyambut arwah Hans Kalinggih yang ada di belakang tubuhku dan mereka pun berdialog intensif. Aku langsung meminta arwah Hans itu tidak lagi menguntit aku dan Eyang Kakung mengabulkan.

 

“Eyang yang akan memelihara arwah ini dan dia akan hidup bersama Eyang Kakung di Parangtritis,” kata Eyang Kakung, yang memiliki goa khusus untuk bersemedi di Parang Endok, Parangtritis, Yogyakarta Selatan.

 

Memang benar, sejak itu arwah Hans Kalinggih tidak lagi mengikuti aku dan hidup bersama Eyang Kakung di goa Parang Endok. Bahkan Eyang Kakung memanfaatkan arwah Hans Kalinggih untuk mendeteksi gempa dan tsunami di laut selatan Yogyakarta, yaitu wilayah Samudera Hindia yang rawan gempa besar.

 

Setelah merasa aman dari ancaman Hans Kalinggih, aku kembali ke Mataram. Aku memulai kehidupanku dengan menjaga laut Praya, Lombok Tengah, membantu pemerintah menjaga pantai dari ancaman tsunami dan gempa di dasar laut.

 

Pada saat festival tradisi rakyat Bauh Nyale di setiap tahun, aku juga menjaga gangguan makhluk gaib yang selalu mengintip ribuan warga yang mencari cacing laut Bauh Nyale yang turun ke pinggir pantai yang akan digunakan sebagai obat. Banyak hantu laut yang berusaha memakan manusia di saat pesta tahunan itu, namum aku membentengi warga dari ancaman bahaya itu. Bahkan, Putri Mandalika, Putri Nyai Roro Kidul yang cantik jelita, hingga tahun 2013 ini menjadi teman baikku.

 

Dari Putri Mandalika lah aku mendapatkan makanan. Semua makanan hasil laut yang enak-enak selalu dipersembahkannya untukku. Bahkan di luar dugaanku, bila aku membutuhkan uang, Putri Mandalika memberikan aku mutiara mewah dan bisa diuangkan ke kota. Kini hidupku terasing dan mengasingkan diri di Laut Selatan Praya. Aku tinggal di hutan bakau kampung Sangohe dan menikmati hidup sebelum aku mukswa ke Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur.

 

Sesuai dengan perjanjian gaib, aku akan mukswa bila saatnya tiba. Saat umurku mencapai 100 tahun. Aku akan pergi ke Gunung Kelud pada saatnya dan raib di gunung berapi itu. Dalam perjanjian gaibku, aku akan menjadi istri Lembu Suro, penjaga gaib, atau Sang Hyang Bau Rekso pegunungan Kelud. Aku akan masuk ke perut gunung dan akan menghilang secara abadi di dalam abu merapi.

 

Pada malam Jum’at Kliwon beberapa waktu lalu, aku diundang Nyai Roro Kidul dan aku bertemu Eyang kakung di istana Ratu Kidul yang megah. Selama lima bulan aku di dalam istana dan hidup di antara para dayang-dayang yang cantik jelita. Aku pun, akhirnya berubah menjadi muda dan gadis lagi. Yang mengejutkan lagi, wajahku menjadi cantik, kulit ku yang tadinya keriput kini menjadi segar, kencang dan kuning mulus.

 

Setelah lima bulan di alam gaib istana Nyai Ratu Kidul, aku diperintahkan Nyai Ratu untuk pulang ke Praya. Aku dibekali emas, intan, mutiara dan barang berharga lain.

 

Setelah aku uangkan, Lembu Suro datang ke persemedianku dan dia sangatlah tampan. Lembu Suro membangunkan aku rumah mewah, penuh krista! dan batu manikam yang super indah. Namun, istanaku itu, tak akan mampu dimasuki oleh orang biasa. Kecuali bagi mereka yang mau mengakui eksistensi Lembu Suro, Nyai Ratu dan Putri Mandalika. Bila sudah mengakui eksistensi mereka, siapa yang akan masuk, harus mempersembahkan Kebo Bule, kerbau merah berat 400 kilo paling sedikit untuk, dijadikan tumbal.

 

Belakangan ada beberapa orang pelaku spiritual yang mau memberikan tumbal kebo bule dan mereka berhasil masuk ke istanaku dan pulang membawa mutiara berharga, serta emas batangan dan batu manikam. Setelah Lembu Suro kembali ke Kediri dan Putri Mandalika kembali ke kedalaman laut, kini aku sendiri menempati rumah gaibku di Pantai Praya. Banyak paranormal yang datang mengasah ilmu, mempertajam kemampuan batin dan mencari harta benda berharga untuk koleksi. Hampir semua dukun yang praktek mencari uang dan kekayaan, datang ke rumahku, membuat tumbal kebo bule.

 

Setelah mereka kembali ke tempat praktek mereka, mereka lalu berhasil sebagai Orang mumpuni. Pasien yang dibantu oleh mereka berhasil dan semua murid menjadi puas. Sebagai mahaguru, aku berbahagia dan cukup senang mendengar kabar kesuksesan mereka. Bagiku, mereka datang setiap tiga bulan ke rumahku, aku sudah senang. Aku tidak menuntut mereka untuk balas budi, apalagi sampai memberi upeti yang berlebih.

 

Namun sayang, tidak semua dukun yang berguru kepadaku meminta ilmu berdialog dengan arwah. Mereka semua meminta ilmu pengobatan alternatif, meminta ilmu meramal jitu dan meminta ilmu menyantet juga menahan santet. Ilmu berdialog dengan arwah itu, memang tidak menghasilkan uang dan masih sangat langka digunakan pengorder.

 

Untuk itulah, aku mewanti-wanti kepada mereka, agar tidak boleh berlaku sombong, ria dan jumawa. Sebab hal tiga itu akan membuat marah penguasa gaib. Jika sudah marah, maka ilmu itu akan dengan mudah diambil lagi, kemampuan akan dicabut dan pemilik ilmu itu akan kembali menjadi nol. (Dari hasil bincang-bincang penulis dengan Nyi Ayu Sekar Badal di pantai Praya, NTB). Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: bomoh.online
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Kyai Pamungkas: ARWAH GENTAYANGAN STASIUN JOGJA

adminbomoh

Kisah Kyai Pamungkas: Tuyul Gentayangan di Kisaran

adminbomoh

Kisah Kyai Pamungkas: LEGENDA TASBIH ARYA KEMUNING

KyaiPamungkas
error: Content is protected !!