Ngaji Psikologi Bersama Kyai Pamungkas: Jangan Menyalahkan Orang Lain
Andai ada sesuatu tak memenuhi harapan kita, sebagian besar di antara kita berasumsi: “Bila kita merasa ragu, itu pasti kesalahan orang lain.” Anda dapat menyaksikan bahwa asumsi ini ada pada setiap orang yang Anda temui ada yang hilang, jadi pasti ada orang yang memindahkannya: mobil tidak bekerja dengan baik, pasti montir tidak memperbaikinya dengan benar. Pengeluaran melebihi pendapatan: tentu pasangan Andalah yang terlalu banyak membelanjakan uang. Rumah berantakan: berarti cuma Anda yang benar-benar merapikannya, proyek terlambat diselesaikan: berarti rekan sekerja yang tidak mengerjakan bagiannya, dan begitu seterusnya.
Jenis pikiran menyalahkan ini sudah menjadi sedemikian bias jadi kebudayaan kita. Pada tingkat perorangan, pikiran seperti ini menyebabkan kita tak pernah benar-benar bertanggung jawab akan tindakan kita sendiri, problem kita, atau kebahagiaan kita. Pada tingkat sosial, jenis pikiran seperti ini akan menyebabkan putusan hukum yang ceroboh dan dapat menyebabkan seorang penjahat terbebas dari tuntutan. Bila kita bersikap suka menyalahkan orang lain, kita akan menyalahkan orang lain karena rasa marah, frustrasi, depresi, stres, dan tidak bahagia kita.
Dalam kaitan dengan kebahagiaan pribadi, kita tak dapat menjadi tenang bila pada saat bersamaan kita juga menyalahkan orang lain. Tentu saja adakalanya orang lain dan/atau suatu keadaan berkontribusi pada problem kita, tetapi kitalah yang menyebabkan itu terjadi dan bertanggung jawab pada kebahagiaan kita sendiri. Keadaan tidak membentuk seseorang, keadaan mengungkapkannya.
Sebagai percobaan, amatilah apa yang terjadi bila kita berhenti menyalahkan orang lain karena segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita. Ini tidak berarti membuat orang lain tidak bertanggung jawab atas tindakannya, tetapi bahwa kita membuat diri kita bertanggung jawab atas kebahagiaan kita sendiri dan atas reaksi kita terhadap orang lain dan keadaan di sekeliling kita. Bila rumah berantakan, daripada menduga bahwa cuma Anda yang mau mengerjakan tugas, lebih baik bersihkan sendiri! Bila pengeluaran melebihi anggaran, carilah cara bagaimana Anda bisa menghemat. Yang paling penting, bila Anda tidak bahagia, ingatkan diri bahwa Andalah satu-satunya orang yang dapat membuat Anda bahagia.
Menyalahkan orang lain membutuhkan energi yang besar. Itulah pola pikiran yang menghambat, yang menciptakan stres dan penyakit. Menyalahkan orang lain membuat kita tak punya kekuatan atas hidup kita sendiri karena kebahagiaan kita bergantung pada tindakan dan tingkah laku orang lain, yang tak bisa kita kontrol. Bila berhenti menyalahkan orang lain, kita akan mendapatkan kembali rasa kekuatan pribadi kita. Kita akan merasa bahwa kitalah yang membuat pilihan. Kita akan menyadari bahwa bila marah, kita sedang memainkan peran kunci dalam menciptakan perasaan diri kita. Ini berarti kita dapat juga memainkan peran kunci dalam menciptakan perasaan baru yang lebih positif. Hidup akan menjadi sangat jauh lebih menyenangkan dan lebih mudah dikelola bila kita berhenti menyalahkan orang lain. Cobalah dan lihat apa yang akan terjadi. ©️KyaiPamungkas.
KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: bomoh.online
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)