Kisah Kyai Pamungkas: TEROR MAHLUK GAIB ONOLUMBU
Pegawai Negri Sipil, harus siap ditempatkan di manapun, seluruh wilayah Nusantara, Demikian juga dengan aku, ketika diangkat menjadi guru SD dan ditempatkan di salah satu SD Negeri di pedalaman Pulau Nias. Tepatnya di desa Onolimbu, dengan senang hati aku pergi dan mengabdi di sana.
Desa Onolimbu berjarak kurang lebih 12 Km, dari kota kecamatan yang dihubungkan dengan jalan setapak yang baru siap dionderlag atas partisipasi warga desa tersebut. Bagi penduduk desa, jalan: kaki merupakan hal termurah untuk mencapai kota. Ojek memang ada, tetapi ongkosnya sangat mahal tidak terjangkau penduduk yang sehari-harinya bekerja sebagai petani yang berpenghasilan sangat rendah.
Kehadiranku di desa tersebut disambut dengan antusias dan sangat dihargai, begitu mengetahui aku berasal dari kota Medan. Selain itu, mereka terkagum-kagum padaku karena aku punya motor yang termasuk barang mewah di desa tersebut. Sebagian penduduk menawarkan rumahnya untuk kutempati, namun aku merasa lebih senang tinggal di rumah dinas guru di samping SD tempatku mengajar, dengan demikian aku merasa tidak merepotkan mereka.
Berbeda dengan desa-desa lainnya Onolimbu terkesan agak kuno. Sedikit pun belum tersentuh oleh nilai kemajuan jaman. Bahkan menurutku, desa ini terasing dan angker. Betapa tidak, pepohonan besar dan kasar bertebaran di antara rumah-rumah penduduk yang kumuh dan sangat sederhana, seolah-olah mencengkram desa tersebut. Pohon-pohon Kaze, demikian penduduk menyebutnya berdiameter 8 sampai 10 meter, diyakini penduduk sebagai tempat tinggal mahluk-mahluk halus. Karena usianya yang begitu tua, pokok-pokok pohon tersebut memiliki ruang-ruang yang Juga dihuni berbagai binatang berbisa seperti ular, kalajengking, lipan dan serangga-serangga mematikan.
Konon, di bawah pohon Kaze ini, banyak orang bertapa untuk mendapatkan ilmu-ilmu sakti mandraguna dan setelah meninggal, orang-orang tersebut berubah wujud dan bergabung dengan mahluk halus lainnya di pohon Kaze yang dia sembah semasa hidupnya.
Berdasarkan penuturan penduduk desa Onolimbu, banyak keanehan yang terjadi pada malam-malam tertentu di sekitar pohon Kaze. Oleh karena itu, pantangan pun berlaku yang tak boleh dilanggar. Disamping itu, beberapa hal sering disampaikan mahluk kepada penduduk antara lain apabila terdengar lolongan serigala lewat tengah malam, maka tak lama kemudian ada kematian di desa tersebut. Kalau orang-orang berilmu meninggal dunia, di sekitar pohon akan terdengar kegaduhan selama beberapa malam, mahluk halus mengadakan pesta penyambutan tamu istimewa mereka. Suara-suara sendok, piring, langkah-langkah kaki, suara tawa, membuat bulu kuduk berdiri.
Melanggar aturan bisa berakibat fatal. Pernah suatu ketika seorang penduduk buang air kecil sembarangan di semak-semak sekitar pohon dan tak lama kemudian ia mengalami rasa sakit yang sangat di kemaluannya, bahkan kemaluannya membusuk mengeluarkan ulat-ulat menjijikkan. Untung bisa sembuh berkat jasa orang pintar.
Yang lebih menyedihkan, ketika rombongan satu keluarga baru pulang larut malam dari pesta nikah anak kepala desa tetangganya, dikejar mahluk-mahluk halus berwujud serigala yang berusaha merebut makanan bawaan mereka. Tiga orang akhirnya mati sesampainya di rumah dengan bekas gigitan dan cakaran di beberapa bagian badan, karena mempertahankan bawaannya. Sedangkan lima orang lagi yang merelakan bawaannya diambil mahlik-mahluk halus hanya menderita berbagai penyakit aneh, namun masih bisa sembuh setelah beberapa minggu.
Semula aku tak pernah percaya dengan keberadaan mahluk halus. Tetapi setelah kejadian menyeramkan yang kualami di desa Onolimbu, barulah hati dan pikiranku menerima bahwa alam gaib benar-benar ada.
Seperti biasanya, tiap malam minggu aku selalu ke kota mencari suasana baru, sekaligus mengusir rasa sepi selama 6 hari di desa. Pulang agak larut malam, tidak menjadi masalah bagiku.
Malam itu aku pulang pukul 22.00 WIB jalanan menuju desa sudah gelap gulita. Mendung uang sedari siang menutupi langit semakin menambah kekelaman malam. Satu-satunya penerang jalan adalah lampu motorku, maklum listrik belum masuk desa ini. Dengan hati-hati, aku menjalankan motorku. Goncangan-goncangan kecil terasa di atas motor akibat jalan yang tidak beres.
Setengah jam kemudian, aku berada di pertengahan jalan menuju desa. Tiba-tiba aku dikagetkan oleh desingan sesuatu di depanku. Ternyata hanyalah seekor ular sebesar pergelangan tangan hampir saja mengenai kepalaku. Belum habis rasa kagetku, mesin motorku mendadak mati. Berkali-kali kuengkol tetapi sia-sia saja. Aneh! Padahal baru saja kuservis tadi di kota. Senter yang kubawa juga tak mau hidup. Sial! Gerutuku dalam hati.
Dalam kebingungan, tiba-tiba aku merasakan tangan seseorang menepuk bahuku. Ketika aku berpaling, sekitar 5 meter dari depanku, aku melihat nyala api mula-mula kecil seperti nyala api lilin. Dalam hitungan detik kemudian, api tersebut telah berkobar-kobar bagaikan api unggun. Hanya beberapa saat. Karena nyala api tiba-tiba hilang tanpa berbekas. Seluruh persendianku terasa kaku. Sesaat kemudiaan aku mendengar siulan kecil di telingaku, yang h kemudian menjauh, makin deras ber: nada kesedihan, sampai siulan tersebut berubah menjadi tangis menyayat hati.
Dalam kekosongan pikiranku, tiba-tiba hatiku diingatkan oleh bisikan kalz buku untuk ingat kepada Tuhan. Aku pun berdoa dengan sungguh-sungguh. Dan hasilnya luar biasa. Tiba-tiba mesin motorku hidup tanpa kustater atau kuengkol. Segera saja aku tancap gas tak peduli lagi dengan situasijalan yang membahayakan, ketakutan mendorongku untuk secepatnya tiba di rumah.
Sesampainya di rumah, buru-buru aku buka pintu. Menyalakan sebatang lilin. Dan, Tuhan apa yang kulihat kemudian benar-benar mengerikan. Ekor mataku menangkap sesuatu bergerak di atas tempat tidurku. Seseorang bertubuh tinggi besar bermuka sangat | buruk dengan mata merah melotot ke arahku. Ketika ia beranjak bangkit mendekatiku, terlihat uraian ususnya yang berulat menjijikkan dengan tetesan darah yang belum kering. Tenpa sa| dar aku menjerit dan setelah itu aku tak ingat apa-apa.
Keesokan harinya aku mendapatkan diriku di rumah Pak Kepala Desa. Rupanya jeritanku memanggil penduduk untuk datang menolongku. Menurut Pak Kepala Desa, pada malam kejadian itu dengan beberapa orang penduduk me| reka melakukan semacam upacara ritual di tempat tinggalku, mengusir mahluk halus penghuni pohon Kaze di desa itu yang merongrong diriku.
Sejak kejadian tersebut, aku tidak berani tinggal di rumah dinas guru sekalipun telah dipasang penangkal oleh orang pintar. Aku merasa lebih | tenang tinggal dirumah Pak Kepala Desa dan dia pun tidak merasa keberatan. Dari dia pun aku mengetahui lem bih banyak tentang mahluk-mahluk halus. Berkat bimbingannya juga aku semakin mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.
Kelegaanku semakin bertambah ketika aku dipindahtugaskan di Medan hingga saat sekarang ini. Kisah ini merupakan kenyataan yang sulit terhapus dari pikiranku. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: bomoh.online
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)