Kisah Kyai Pamungkas:
MISTERI CURUG LALAY BANDUNG
Nun jauh di tengah rimbunnya pepohonan yang ada dilembah Desa Pada Asih, Kec. Cisarua, Lembang, Bandung, terdapat air terjun sekaligus gus yang masih jarang terjamah orang. Konon, selain lokasinya jauh di bawah lembah yang curam di sana juga hidup hewan liar seperti ular, kera dan bahkan harimau.
Alasan diberikannya nama Curug Lalay adalah selain luncuran air terjun dapat dilihat dengan jelas dari seberang kampung sebelah yang masuk dalam kawasan Desa Cihanjuang, Kec. Parongpong, Lembang, Kab. Bandung, di lokasi itu juga terdapat sebuah goa besar. Goa yang merupakan sarang dari ribuan lalay (kelelawar). “Kata orang-orang tua. di goa itu ada lalay yang ukurannya kecil sampai yang sebesar manusia,” demikian ungkap Engka, 67, penduduk Cihanjuang kepada Kyai Pamungkas dan tim. Lebih jauh lagi, kakek yang masih aktif sebagai hansip di desanya itu mengisyaratkan bahwa kawasan itu sampai sekarang termasuk yang jarang dirambah oleh manusia. “Angkernya bukan main. Apalagi banyak yang cerita, di sana ada Ialay jadi-jadian yang katanya jelmaan dari siluman,” imbuhnya.
Dan hal itu dikuatkan oleh Sarah, 60, penduduk kampung Pojok, Desa Pada Asih yang letaknya persis berada di atas lembah curug tersebut. Di tempat yang terpisah, ia menuturkan bahwa Ialay jadi-jadian yang bertubuh sebesar manusia ditumbuhi oleh bulu yang berwarna putih keperakan. “Jika saja ada yang berani berburu Ialay ke sana dan bertemu dengan Ialay yang besar ini, biasanya mereka maklum. Sehingga tak ada seorang pun yang berapi menembaknya,” sambungnya pasti.
Keberadaan Ialay jadi-jadian di antara habitat ribuan Ialay yang hidup di goa di mana bagian mulutnya jauh di bawah bukit, memang membuat hati langsung berdesir. Cerita tentang keberadaan Ialay jadi-jadian itu sudah demikian menyatu dengan gerak hidup dan kehidupan masyarakat yang mukim di sekitarnya. Tak pelak, tak ada seorang pun di antara mereka berhasrat untuk melihat apalagi meneliti keberadaan goa dan curug itu dengan Iebih dalam Iagi. Cerita seram ditambah dengan bumbu-bumbu mistik membuat mereka tak mau ambil risiko kehilangan nyawa atau sakit berkepanjangan!
Bahkan dalam canda yang dilontarkan saat bermain, sesekali sekelompok anak yang berhasil kami temui tengah asyik bermain di hamparan perbukitan yang terasa nyaman manakala kita melepaskan pandang ke alam sekitanya melontarkan kata-kata untuk mengingatkan kawannya yang dianggap bandel. “Awas awas ada hantu Ialay!”
Cerita dan bahkan kenyataan yang terjadi tampaknya menambah kekentalan nuansa mistik di daerah itu. Wajar, pada saat-saat purnama, beberapa orang bahkan mengaku pernah melihat adanya pancaran sinar berwarna kuning keemasan dari arah lembah yang subur itu. Dan menurut tutur yang berkembang di tengah-tengah mereka, sinar keemasan itu tak Iain dari pancaran berbagai pusaka dan harta karun yang banyak tertimbun di goa itu.
Diran Martareja, 38, penduduk kampung Cibaligo, desa Cihanjuang yang secara tidak sengaja bertemu dengan kami di satu lokasi makam keramat di kampungnya yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi Curug Lalay, dengan nada penuh keyakinan membenarkan berbagai fenomena gaib yang terjadi di situ.
Bahkan dengan tegas ia mengatakan, “Di goa itu memang banyak tertimbun pusaka dan bahkan harta karun yang sebagian besar milik kerajaan Sunda. Jika ada yang berani masuk, maka mereka akan melihat adanya satu set meja dan kursi yang terbuat dari marmer. Dan bukan tak mungkin akan mendapatkan pusaka yang benar-benar memiliki keampuhan luar biasa.”
“Tapi, jangankan sampai memiliki atau mengambil semuanya. Untuk masuk atau mendapatkan satu dari sekian banyak pusaka dan harta yang tertimbun itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Selain medannya yang sulit, berbagai benda tadi juga dijaga oleh makhluk-makhluk gaib yang sakti mandraguna,” sambung lelaki berdarah Jawa yang mengaku pernah beberapakali menyambangi tempat itu bersama dengan temannya.
Tak hanya itu, selain menyimpan berbagai jenis benda pusaka dan harta karun tak ternilai yang sampai sekarang belum ada yang berhasil mendapatkannya, pada tiap purnama, tempat itu juga meluncurkan setetes air bertuah berwarna putih seperti susui Para spiritualis meyakini, jika tetesan air bertuah itu sampai mengenai tubuh, maka, seketika orang itu akan mempunyai kesaktian yang pilih tanding.
“Beberapa waktu yang lalu dengan ditemani seorang teman yang mempunyai maksud yang sama, saya pernah berjaga di tempat itu. Tetapi apa daya, apa yang saya tunggu tak kunjung ke Iuar,” katanya.
“Mungkin belum rezeki saya,” imbuhnya menghibur diri.
Keangkeran areal yang satu ini seolah tak ada habis-habisnya untuk dibicarakan. Mulai dari fenomena siluman Ialay yang memiliki tubuh sebesar manusia, satu set meja kursi yang terbuat dari marmer dan berbagai benda pusaka yang memiliki keampuhan luar biasa, belum lama ini, ketenangan penduduk yang hidup dari beternak maupun bertani sempat terusik. Tanpa sebab yang jelas, mereka mendapat teror yang merugikan dan sekaligus menakutkan. Beruntung, para sesepuh yang tinggal di desa itu Iangsung tanggap atas teror dari penunggu gaib Curug Lalay yang pada beberapa tahun terakhir tak pernah lagi menerima persembahan berupa selamatan bersih desa dari warga yang mukim di sekitarnya.
Teror itu benar-benar mencekam mereka. Betapa tidak, jangankan yangdigembalakan, kambing yang ada di kandang pun mendadak lenyap tanpa sebab yang jelas. Raib bak ditelan bumi. Bahkan beberapa di antara mereka sempat memergoki harimau jadi-jadian yang sedang berjalan dengan santai di tengah-tengah perkampungannya.
“Dan setelah warga kampung mengadakan selamatan bersih desa dan meminta agar penunggu gaib Goa Lalay tidak mengganggu, barulah keadaan kampung menjadi tenang. Sejak itu, tak terdengar lagi berita ada warga yang menyatakan kehilangan ternak atau melihat harimau siluman harimau berjalan di kampungnya,” demikian ungkap salah seorang penduduk kepada Kyai Pamungkas dan tim.
Menurut penerawangan yang dilakukan oleh salah seorang spiritual setempat, fenomena mistik yang terjadi di Goa Lalay Iebih disebabkan karena di goa itu terkubur tiga buah senjata sakti milik seorang raja besar yang pernah berkuasa di Tatar Pasundan. Akibat gempuran dari negara tetangga yang tak senang melihat ketenteraman negerinya, akhirnya, setelah melalui suatu pertempuran yang dahsyat dan panjang sang raja pun memutuskan untuk mengundurkan diri. Bersama dengan seluruh keluarga dan pengiringnya, dia ke Iuar dari keratoni dan dalam perjalanan yang panjang itu, ia menyimpan sebagian miliknya di tempat-tempat aman yang dilaluinya, salah satunya adalah Goa Lalay.
Sayang, khodam gaib dari pusaka-pusaka yang berbentuk dua bilah kujang dan sebuah keris yang kesemuanya berbalut emas dan bertahtakan permata itu tidak mau melanjutkan cerita tragis itu la juga enggan untuk memberitahu jatidirinya. Apalagi nama junjungannya.
Mungkinkah ketiga pusaka itu milik dari Prabu Siliwangi yang demikian legendaris? Hanya waktu yang mampu menjawabnya dengan tepat. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas
KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: bomoh.online
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)