Cerita Featured Kisah Kyai Pamungkas Uncategorised Uncategorized

Kisah Kyai Pamungkas: KERETA KENCANA MELINTAS DI BENGAWAN SOLO

Kisah Kyai Pamungkas: KERETA KENCANA MELINTAS DI BENGAWAN SOLO

HUJAN DAN ANGIN PUTING BELIUNG, SABTU LEGI 16 SEPTEMBER 2010, MEMPORAK-PORANDAKAN WILAYAH BEKAS KERAJAAN MATARAM ISLAM, YAKNI YOGYAKARTA DAN SURAKARTA. BAHKAN BEBERAPA KEJADIAN ANEH BERLANGSUNG. SALAH SATUNYA ADALAH KEMUNCULAN KERETA KENCANA YANG BERJALAN DI BENGAWAN S0L0…

 

Rabu Pon, 13 Syawal 1431 H (22 September 2010), keraton Solo berduka dengan meninggalnya Kyai Slamet, seekor kerbau klangenan dalem (peliharaan kesayangan) raja-raja Surakarta. Meski cuma seekor kerbau, tapi bagi masyarakat Solo binatang ini dianggap memiliki daya linuwih. Pemakamannya pun dilakukan pihak keraton dengan upacara sesuai adat keraton. Anehnya hari itu juga, terjadi hujan yang derasnya sangat luar biasa. Air Bengawan Solo meluap. Bahkan warga sudah merasa khawatir. Jangan-jangan akan terjadi banjir besar lagi. Beruntung hal itu tidak terjadi.

 

Kerbau bagi masyarakat agraris pada zaman kerajaan dulu dianggap sebagai sumber penghidupan, karena bisa dikaryakan. Dan secara simbolis kerbau dianggap sebagai pengejawantahan rakyat. Makanya keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, ketika melakukan gerebeg Kirab 1 Suro, kerbau Kyai Selamet diletakkan paling depan. Ini menggambarkan bahwa seorang raja (pemimpin) harus mendahulukan kepentinga rakyatnya. Sedang seorang raja hanya mengembani sebilah keris kecil (cundrik) yang juga benama Khanjeng Kyai Selamet. Ini menunjukkan bahwa raja itu pengendali jalannya pemerintahan, namun tidak boleh semen-mena, yang disimbolkan dengan sebilah keris kecil.

 

Kematian kerbau Kyai Selamet, ada penafsiran berbagai versi, salah satunya dihubungkan dengan perpecahan di keraton Kasunanan Surakarta yang tak kunjung ada penyelesaiannya. Dengan adanya ‘suryo kembar’ ini, maka keraton akan semakin ditinggalkan abdinya (setidaknya sebagian).

 

Yang lebih mencengangkan, ketika pada Sabtu Legi, 16 Syawal 1431 H (25 September 2010), terjadi angin puting beliung yang orang Jawa lebih suka menyebut dengan angin ribut atau prahoro. Pada saat kejadian sekitar pukul 14.00 WIBI, penulis sedang di rumah dan didatangi Kang Beno, yang bilang kalau di depan gapura masuk desa Gadingan ada kejadian aneh yang disaksikan Kepala Desa setempat bernama Sutoto dan Sumidi Cs.

 

Pohon waru sebesar paha laki-laki dewasa setinggi 4 meter tiba-tiba rebah seperti bersujud. Ini seakan-akan memberi penghormatan pada sesuatu yang agung sedang lewat. Anehnya lagi meski merunduknya itu hingga Ke tanah, akarnya tak sedikitpun ada perubahan atau terangkat. Dan pohon yang menghalangi jalan itu ketika dipangkas, tiba-tiba terangkat dan berdiri lagi. Bahkan penebangnya ikut terangkat.

 

Kejadian aneh lagi berlangsung di tetangga desa, yakni Desa Gadingan. Ada saksi mata yang mengatakan di TPU Karan, terlihat seperti ada peti mati yang terbang pada saat terjadi angin ribut. Masyarakat mengkait-kaitkan dengan hal-hal yang dipercayai mereka, semacam akan datangnya pageblug di daerah itu.

 

Hal yang lebih membuat banyak orang bertanya adalah, di sungai Pepe, yaitu anak sungai Bengawan Solo yang pada masa pemerintahan keraton Surokarto dulu masih eksis merupakan pintu gerbang perairan untuk menuju ke keraton hingga daerah Kreteg Gantung hingga Bathangin, di pintu masuk yang berbatasan dengan sungai induk dikenal sangat keramat, banyak orang sering menyaksikan seekor naga raksasa. Naga itu sering disebut Kyai Kolonadah. Aslinya berwujud sebilah keris pusaka berdapur Kolonadah, yang memang sengaja ditanam di situ atas perintah raja pada Syech Tapel Wojo, penditaning makhluk halus dan beberapa temannya.

 

Hari Sabtu Legi itu, dari sungai Pepe, dua warga yang bernama Pakdhe Gimen dan Tarzo, melihat kereta kencana melintas di atas perairan menuju sungai Bengawan Solo, menentang arus ke selatan. Jelas, jika dihubungkan kerjasama erat antara keraton Surakarta dengan Laut Kidul, itu menunjukkan bahwa pihak keraton kidul sedang berkunjung ke keraton Solo.

 

Tak berapa lama setelah kejadian itu, penulis dan Tumenggung Banjarnegoro, pergi ke tempuran kali Pepe, dan mencoba menguak tabir gaib peristiwa aneh tersebut.

 

Menurut Tumenggung Banjamegoro, dia mengatakan kalau utusan dari keraton Kidul sedang menjemput ‘tuh’ Kyai Selamet untuk dibawa ke keraton Kidul.

 

Dalam perhitungan Neptu Jawa, Sabtu Legi bemeptu 14 (Sabtu 9, legi 5) Sabtu Legi memiliki watak Lakuning Rembulan, Bumi Kapetak (watak yang positif baik, juga baik tapi tak banyak orang yang tahu). Hanya saja pas Sabtu Legi, 16 Syawal 1431 H (25 September 2010) jatuh pada hitungan naas Tali Wangke, yaitu hari yang sering membawa hal negatif (Baca: prahara/bencana).

 

Semoga ketakutan warga akan peristiwa itu tak berlaru-larut. Seperti pas angin ribut menghembus rumah Misteri, saat itu penulis ingat tentang hal yang dilakukan Umar, yang menulis surat pada sungai yang sedang meluap dan memerintahkan untuk mereda, dengan atas nama Allah, dan itu terbukti. Pada saat kejadian angin ribut, Penulis melihat dengan berdoa: Allah Maha Besar, dan Muhammad Rasulku, maka aku minta wahai angin untuk mereda.

 

Fantastis, dalam waktu singkat angin berhembus ke arah lain dan kemudian mereda. Ternyata doa yang sangat sederhan ini sangat manjur. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: bomoh.online
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Ngaji Psikologi Bersama Kyai Pamungkas: Hari Ini adalah Hari Terakhir Anda!

KyaiPamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: GAIRAH ARWAH DEWI MALAM

KyaiPamungkas

Panggonan Wingit: HARTA KARUN PENINGGALAN BELANDA DI SINDANG

KyaiPamungkas
error: Content is protected !!