Kisah Kyai Pamungkas:
HIKMAH DIBALIK MATI SURI
Kisah orang-orang yang pernah mengalami mati suri sering kita dengar. Beberapa di antara kisah tersebut sangat menarik. Ada pula yang terkesan biasa saja. Namun yang pasti, ada banyak pola dan variasi berbeda yang dialami orang yang mengalami mati suri…
Ketika saya masih berusia sekolah dasar, ada seorang perempuan pedagang ikan yang biasa menjajakan dagangannya dengan cara berkeliling di sekitar tempat tinggal saya. Perempuan itu tidak dapat berbicara (bisu). Beberapa warga sekitar mengatakan bahwa perempuan itu tadinya dapat berbicara dengan lancar. Namun, suatu hari dia mengalami suatu peristiwa yang kini dikenal dengan istilah mati suri. Warga menduga, perempuan itu menjadi bisu lantaran kehendak Tuhan yang mencegahnya menceritakan pengalaman spritualnya selama berada dalam kondisi mati suri. Tentu saja, saat itu saya percaya dengan pendapat warga.
Peristiwa mati suri juga saya pernah dengar dari Kyal Zumri Fadlil, Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadin, Ambarawa, Jawa Tengah. Sang kyai mengisahkan bahwa saat rnasih nyantri di sebuah pesantren di Jawa Timur, dirinya pernah melakukan zikir di atas menara masjid tanpa diketahui seapapun.
“Saat sedang berzikir, saya melihat seekor burung yang melayang-layang lalu hinggap sekitar satu meter di depan saya. Burung itu mirip elang, tetapi berukuran besar,” kata Kyai Zumri. “Lalu burung itu menyerang saya dan paruhnya yang tajam mematuk tepat di jantung saya.”
Seketika itu juga Kyai Zumri merasakan ada sesuatu yang lepas dari jasadnya dan dirinya tiba-tiba berada dalam sebuah alam yang berbeda. Pada awalnya hanya berupa hamparan padang pasir yang tak berujung. Lalu berpindah secara cepat ke suatu tempat yang lain mengikuti keinginan hatinya.
Ambil contoh, dia ingin mengetahui isi tanah yang dipijaknya. Saat itu pula, tanah yang dipijaknya membelah dan dirinya masuk ke dalam seolah-olah terjun ke kedalaman yang tak terhingga.
“Saya mengalami peristiwa yang tidak dapat saya fahami. Termasuk saat masuk ke sebuah kota yang penduduknya terlihat sederhana dan cara berbicaranya seolah seperti sedang berbisik satu sama lain,” kata Kyai Zumri kepada saya. Sesuatu yang tergolong unik adalah saat dirinya berada di sebuah taman yang indah dengan kolam yang sangat jernih airnya.
“Saya mendengar suara yang menerangkan bahwa pemilik kolam tersebut adalah seorang utusan Tuhan,” kenang Kyai Zurnri tanpa mau menyebutkan nama Rasul Tuhan tersebut. Dia juga merahasiakan pesan-pesan gaib yang diterimanya.
Hingga suatu saat Kyai Zumri teringat ibunya yang berada di kampung halamannya dan juga sahabat satu kamarnya di pesantren. Dia pun menangis dan memohon kepada Tuhan agar dapat bertemu dengan ibunya. Lalu tiba-tiba saja dia melihat tubuhnya terbaring di menara masjid tersebut. Tidak berapa lama kemudian, dirinya masuk kembali ke dalam jasad yang terbujur itu.
Kyai Zumri berupaya bangkit, tapi tulang-tulangnya terasa lemas dan sakit. Dia membiarkan kondisi itu beberapa saat sebelum akhirnya memaksakan diri untuk bangun dan duduk seperti saat sedang berzikir. Ketika kondisi fisiknya mulai terasa pulih, dia pun turun dari menara masjid dan melangkah masuk ke dalam kamar pondokannya.
“Sahabat satu kamar saya terkejut dan memeluk saya sambil menangis,” ujar Kyai Zumri. “Dia mengatakan bahwa saya tidak berada di kamar selama sekira setengah bulan.” Tentu saja Kyai Zumri terkejut. Dia menduga pengalaman mati surinya itu hanya berlangsung sebentar saja. Tetapi kenyataannya sungguh di luar dugaan.
Kisah mati suri yang diuraikan di atas menunjukkan bahwa ada banyak pola dan variasi berbeda yang dialami orang yang mengalami mati suri.
Ada kisah mati suri yang tergolong luar biasa, seperti menyaksikan malaikat, kehidupan alam akhirat, suasana Padang Mahsyar, dan lain-lain. Bahkan melihat keadaan orang-orang yang berada di Surga dan Neraka.
Contohnya adalah kisah Aslina dari Riau yang mati suri selama sekira 2 jam. Dalam pandangan saya, kisah Aslina yang pernah memberi kesaksian dalam acara Kick Andy di Metro TV pada 2010 lalu itu termasuk luar biasa. Dia menceritakannya secara detail. Uraiannya membuat saya yakin bahwa Aslina berkata jujur.
Saya juga pernah berbincang dengan seorang ustadz yang anaknya mengalami mati suri. Sang anak yang masih berusia sekitar 9 tahun ini menderita sakit panas selama beberapa hari sebelum kemudian meninggal dunia pada malam hari. Jasad sang anak pun dibaringkan di tengah ruangan rumah. Rencananya jasad akan dimakamkan hari berikutnya.
Pada pagi harinya, jasad dimandikan dan dikafani. Lalu beberapa saat sebelum dibawa ke pemakaman, datanglah seorang pria yang masih sahabat ustadz. Dia bermaksud takziah (melayat). Pria ini duduk bersimpuh di dekat jasad sambil berdoa dan menyentuh jasad itu. Tiba-tiba saja pria itu terkejut merasakan jasad kaku terasa hangat. Lalu dia berteriak keras mengatakan bocah itu masih hidup. Spontan terjadi justru kepanikan dan ketakutan. Sang ustadz yang juga terkejut segera mendekati jasad anaknya dan membuka ikatan kain kafan. Lalu dia memeluk anaknya itu beberapa saat hingga dapat merasakan tubuh anaknya semakin hangat. Anak itu hidup kembali.
Beberapa hari kemudian, sang ustadz bertanya kepada anaknya seputar apa yang dialaminya. Ketika itu sang anak mengatakan kepada ayahnya bahwa saat dirinya sakit didatangi oleh dua pria berbadan besar. Keduanya membawanya ke sebuah penggilingan tebu dan menyuruhnya untuk bekerja.
“Anak saya melihat bahwa semua yang bekerja di penggilingan tebu itu berusia sama dengan usia anak saya. Tetapi anak saya dianggap tidak mampu bekerja. Lalu dia dipulangkan. Saat itulah anak saya hidup kembali,” kata sang ustadz.
Apapun kisah mati suri yang mungkin pernah kita ketahui pasti mengandung hikmah yang dalam. Hikmahnya pun beragam, Di antaranya menumbuhkan keyakinan kepada kita bahwa hidup tidak berakhir dengan datangnya kematian. Dengan kata lain, ketika ajal menjemput dan jasad dikuburkan, maka itulah awal kehidupan baru yang seluruhnya dinilai berdasarkan amal perbuatan selama hidup di dunia.
Oleh karenanya, sungguh sangat merugi jika kita mengisi kehidupan di dunia dengan sedikit amal kebaikan. Terlebih parah lagi jika malah menumpuk dosa dan maksiat. Marilah bersama-sama membersihkan hati menuju Ridho Illahi. Aamiin. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.
KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: bomoh.online
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)