Cerita Featured Kisah Kyai Pamungkas Uncategorised Uncategorized

Kisah Kyai Pamungkas: GENDERUWO TEROR WARGA WONOKROMO

Kisah Kyai Pamungkas: GENDERUWO TEROR WARGA WONOKROMO

DI DESA WONOKROMO INILAH SALAH SATU RITUAL KHUSUS YANG DIGELAR UNTUK MENGEMBALIKAN ORANG YANG DICULIK OLEH MAKHLUK HALUS BERNAMA GENDERUWO. SEPERTI APAKAH PROSESINYA…?

 

Rejotangan, Kab. Tulungagung, ada sebuah pohon sawo yang sudah berumur ratusan tahun. Oleh warga, pohon sawo ini dipercaya ditunggui genderuwo. Konon, sebelum menempati pohon sawo, sang genderuwo menempati pohon bambu.

 

Menurut cerita orang-orang tua dahulu, sebelum jadi jalan, tempat tersebut banyak ditumbuhi pohon bambu. Maka dari itu, kalau malam, tidak ada orang yang berani lewat di sana. Semua takut kalau nanti bertemu deng genderuwo. Ketika jalan aspal dibuat, maka, pohon bambu tersebut ditebangi. Dan akhirnya genderuwo pun berpindah-pindah tempat. Kadang di pohon sawo, dan kadang di pohon beringin yang tumbuh tak jauh dari punden. Setelah diberitahu oleh orang pintar kala tanamannya dijadikan rumah genderuwo, maka, Ny. Umi, sang pemilik pohon sawo ketakutan. Semula, pohon ditebang. Tapi apa daya, malai bermimpi kalau pohon sawo ditebang, maka, genderuwo akan mengganggu dirinya terus menerus. Itulah sebabnya pohon sawo tersebut akhirnya ada sampai sekarang.

 

Walau genderuwonya tidak mengganggu keluarga Ny. Umi terkadang masih mengancam yang dianggap merusak rumah malam, banyak orang yang melihat bayangan hitam menakutkan. Warga Wonokromo jadi gelisah. Jarang ada yang berani keluar, genderuwo tersebut sering menganggu manusia, dan keluar masuk rumah. Salah seorang warga dusun itu pernah diganggu adalah Darsi. Waktu Darsi di rumah sendirian suaminya jaga malam, genderuwo itu datang menyerupai suaminya. Padahal, biasanya Ato baru pulang setelah selesai semua tugas.

 

“Kamu tadi ngajak tidur saya Iho!”

 

“Betul, saya baru pulang sekarang. Jangan-jangan yang kesini genderuwo!” Mendengar jawaban tersebut Darsi jadi takut.

 

Sejak peristiwa itu dia tidak berani di rumah sendirian. Ato juga tidak rela kalau isterinya terus-menerus diganggu genderuwo. Akhirnya, isterinya disuruh tinggal di rumah orang tuanya.

 

Situasi terus-menerus seperti ini juga dialami warga desa lain. Hal ini membuat perangkat desa prihatin. Karena itu, mereka akhirnya minta bantuan kepada Mbah Bendo, demikian nama paranormal kampung itu untuk mengusir genderuwo tersebut.

 

Mbah Bendo melakukan tirakat di bawah pohon sawo milik Ny. Umi. Tengah malam, ketika orang-orang sudah tidur semua, dia didatangi genderuwo penunggu pohon sawo.

 

“Ada apa menemui saya, Mbah?” Tanya si genderuwo dengan suara menakutkan.

 

“Saya hanya meminta kamu supaya tidak mengganggu warga desa ini!” jawab Mbah Bendo.

 

“Salahnya orang-orang itu sendiri, mengapa rumahku kok dibongkar!”

 

“Karena tidak ada yang tahu, kalau pohon-pohon bambu tersebut adalah rumahmu. Karena kami lain alam dengan kamu.”

 

“Iya, kalau itu kemauanmu saya mau. Tapi saya juga punya permintaan!”

 

“Permintaan apa?”

 

“Saya akan pindah ke pohon beringin dekat punden. Saya sanggup tidak akan mengganggu manusia, asal rumahku tidak dibongkar lagi. Pohon beringin jangan sampai ditebang. Dahan dan rantingnya juga jangan sampai ada yang memotong. Sanggup kamu, Mbah?”

 

Mbah Bendo menyanggupi permintaan genderuwo itu. Bangsa halus itu terlihat gembira mendengar kesanggupan orang yang dituakan di desa itu.

 

Kira-kira pukul tiga dini hari, Mbah Bendo meninggalkan pohon sawo itu. Dia gembira sekali karena sudah bisa melaksanakan tugas dari perangkat desa dengan sebaik-baiknya.

 

Begitulah kisah masa lalu. Setelah Mbah Bendo meninggal dunia, genderuwo kembali menggoda orang lagi. Bahkan, genderuwo tidak hanya merusak rumah tangga orang, tapi terkadang juga mau menggondol orang. Kalau dihitung, sampai sekarang sudah ada enam orang yang pernah diculiknya. Salah seorang di antaranya adalah Kateni.

 

Diceritakan, ketika itu Kateni sedang mencari pekerjaan. Setiap melamar ke pabrik-pabrik, hasilnya selalu nihil. Ada yang alasannya pabrik sepi, ijazahnya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan, dan alasan-alasan lain yang tidak jelas.

 

Karena selalu gagal mencari pekerjaan, Kateni mulai berpikir yang tidak-tidak, yang penting bagaimana caranya mencari uang untuk modal bekerja. Tiba-tiba, dia teringat pohon jati dekat punden, peninggalan ayahnya. Ketika ditawarkan kepada tukang mebel, kebanyakan tidak ada yang mau membelinya. Maklum, mereka sudah mendengar cerita orang-orang kalau dekat pohon jati tersebut ada genderuwonya.

 

“Saya tanggungjawab kalau ada apa-apa!” Tandas Ketani kepada Kardiman, satu-satunya pengrajin mebel yang masih bersedia menawar pohon jati itu.

 

Makanya walau masih agak takut, tukang mebel itu jadi juga memotong pohon. Anehnya, rantai gergaji mesin yang digunakan untuk memotong pohon jati itu sering putus.

 

Malamnya, ketika Kateni sudah menerima uang bayaran dari Kardiman, antara sadar dan tidak, dia didatangi orang misterius. Setelah itu, dia tidak ingat lagi dan seterusnya dicari orang banyak.

 

Anehnya, Kateni ditemukan orang setelah lima hari hilang. Hal ini pun terjadi setelah diadakan ritual dengan bebunyian dan membawa uborampe seperti: daun nanas yang diberi warna hitam dengan angus (jelaga) dan warna putih dengan gamping, serta kayu ketela yang diikat dengan lawe. Orang-orang sana menyebutnya dengan Thong-Thong Blog.

 

Menurut kepercayaan, maksudnya daun nanas diberi warna hitam dan putih seperti ular weling, istilahnya orang Jawa, sebagai sing digondhol genderuwo ben eling. Dan maksud kayu ketela yang diikat lawe, tela pratelane, lawe uwala.

 

Begitulah kisah nyata yang menimpa Kateni beberapa puluh tahun silam. Nah, berdasarkan pengalaman yang dialami Kateni tersebut, sampai sekarang kalau ada orang hilang dan diduga dibawa genderuwo, maka warga Dusun Wonokromo tetap mengadakan ritual Thong-Thong Blog. Konon, ketika mendengar bebunyian, genderuwo yang menggondol orang terus menari kegirangan, sehingga orang yang digondolnya dengan tanpa sadar akan dilepaskan.

 

Sebagai contoh ketika Mbah Padi, warga Dusun Wonokromo hilang pada hari Sabtu, 3 November 2007 silam, juga dicari dengan mengadakan ritual Thong-Thong Blog.

 

Ketika itu, Mbah Padi, 64 tahun, di rumah sendirian karena ditinggal Jumadi, anak angkatnya. Keadaan Mbah Padi ketika itu tidak sehat. Kalau mau berdiri harus dibantu. Begitu juga kalau mau mandi, kalau tidak dimandikan dia tidak bisa mandi. Maka dari itu, sebelum ditinggal pergi oleh Jumadi, dia dimandikan terlebih dulu. Setelah itu, baru ditinggal. Sekitar pukul tiga sore, sebelum berangkat, Jumadi tidak lupa mengunci pintu, supaya ayahnya tidak bisa keluar rumah.

 

Aneh, ketika Jumadi pulang, Mbah Padi sudah tidak ada di tempat tidurnya. Ketika ditanyakan kepada tetangga sekitar, tidak ada seorang pun yang tahu. Ketika ditanyakan kepada orang pintar, Jumadi mendapat jawaban bahwa ayahnya ditutupi bangsa halus.

 

Malam itu juga Mbah Padi dicari dengan mengadakan ritual Thong-Thong Blog. Sangat kebetulan, waktu itu Misteri turut menyaksikan sendiri ritual tersebut.

 

Ketika mengadakan ritual Thong-Thong Blog, orang yang ikut mencari Mbah Padi dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok-l berjalan kearah timur, di pimpin Mbah Mur, sesepuh Dusun Wonokromo. Kelompok-ll berjalan dari arah selatan. Kelompok-lll berjalan ke arah barat, sedangkan Kelompok-IV berjalan dari arah utara.

 

Ketika itu penulis ikut kelompok I. Dan tempat yang dituju tak lain adalah pohon sawo yang sudah berumur ratusan tahun. Saat melakukan kontemplasi di sekitar pohon sawo, penulis menyaksikan penampakan sosok laki-laki yang bulunya panjang-panjang. Apakah itu sosok genderuwo? Yang jelas, ketika di foto, penampakan tersebut berubah menyerupai asap putih. Sayangnya, hingga hari ke-15 ritual dijalankan hampir setiap malam, Mbah Padi belum juga bisa ditemukan. Bahkan, menurut berita dari sahabat penulis yang tinggal di Dusun Wonokromo, hingga kini kakek malang itu belum diketahui rimbanya.

 

Benarkah Mbah Padi diculik genderuwo? Atau mungkin, ada hal lain yang telah menimpa si kakek? Hanya Tuhan-lah Yang Maha Mengetahui… Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: bomoh.online
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Nyi Ratu Nawangwulan Muncul Sebelum Gempa

adminbomoh

Ngaji Psikologi Bersama Kyai Pamungkas: Yakin dan Berpikir Positip Dapat Wujudkan Mimpi

KyaiPamungkas

Cara Mudah Menarik Benda Pusaka

adminbomoh
error: Content is protected !!