Cerita

Dzuriyat Prabu Siliwangi

Kisah Kyai Pamungkas:

SEBUAH PEMAHAMAN TENTANG DZURIAT PRABU SILIWANGI

 

HINGGA KINI SOSOK PRABU SILIWANGI MASIH FENOMENAL TERUTAMA MENYANGKUT SALAH SATU DZURIAT (KELUARGA)-NYA YANG BERNAMA PANGERAN UCUK UMUN. DIA BERHASIL DITAKLUKIN OLEH MBAH KUWU CIREBON DENGAN MENGGUNAKAN ILMU KIJANG KENCANA SEPERTI APAKAH KISAHNYA…?

 

DI ZAMAN Purwa Carita Jawa, ketika agama Hindu masih menjadi panutan mayoritas masyarakat yang ketika itu jumlahnya terbilang belum begitu banyak, hiduplah seorang arsitektur sakti. Prabu Mas Lalijan Pajajaran, namanya. Dia beserta ayahandanya, Bathara Rowis Renggo Jenggolo yang dibantu masyarakat setempat, mulai membangun salah satu pemerintahan pertama kali di tanah Jawa Dwipa, tepatnya di atas tanah Pasundan Pajajaran Galuh.

 

Dari perjalanan hidupnya, Prabu Mas Lalijan Pajajaran mempunyai tiga orang putra, yang kelak di kemudian hari menjadi cikal bakal pemimpin di pulau Jawa Dwipa. ketiga nama putra Sang Prabu tersebut,adalah:

1. Raden Mas Dewata Wisesa Arya Bangah

2. Raden Mas Diraja Ciung Wanara (Raja Pajajaran 2)

3 Nyi Mas Ratu Maha Raja Sakti (Raja bangsa lelembut/ Ratu Istana alam demit)

 

Prabu Ciung Wanara disebutkan memiliki seorang puteri yang sangat cantik jelita bernama Nyi Mas Ayu Purbasari. Konon, NYI Mas Ayu Purbasari di kemudian hari Menikah dengan seorang pemuda sakti yang merupakan jelmaan dari seekor kera hitam yang bernama Lutung Kasarung. Dari hasil percintaan mereka berdua akhirnya mempunyai beberapa putra di antaranya, adalah:

– Pangeran Lingga Meong

– Pangeran Lingga Wesi

– Pangeran Lingga Wastu

– Prabu Susuk Tunggal (Raja Pajajaran 3)

– Prabu Munding Kawati (Raja Pajajaran 4)

– Prabu Siliwangi (Raja Pajajaran 5)

 

Nah, sejak kerajaan Pajajaran ini dibawah tampuk kepemimpin Prabu Siliwangi, maka kekuasaan Pajajaran mulai diperluas dan menjadi kerajaan terkuat di Jawa Barat. Seperti raja-raja pada umumnya, Prabu Siliwangi memiliki banyak selir. Kendati demikian, hanya dua orang saja yang paling masyhur dalam sejarah, yaitu:

1. Nyi Mas Ayu Subanglarang Martasinga,yang kemudian mempunyai tiga putra-putri, yakni:

-Srimangana Prabu Walangsungsang (Mbah Kuwu Cakrabuana/ Cirebon)

-Raja Sengara (Prabu Kian Santang /Raden Ramahtulloh/Sunan Godog/Garut)

-Nyi Mas Ratu Ayu Dalem Rarasanta(Nyai Syarifah Muda’im)

 

2. Nyai Mas Ratu Ayu Palaga Inggris, (istri kedua). Mempunyai tiga putra-putri,

– Nyi Mas Ayu Dewi Nawang Wulan (Ibu Ratu Kidul 1)

– Nyi Mas Ayu Dewi Nawang Sari (Ibu Ratu Kidul 2)

– Pangeran/Prabu Ucuk Umun (Raja Aliran Ilmu Sesat)

 

Dari kisah keturunan Prabu Siliwangi ini pada akhirnya semua putra-putrinya mengambil jalan hidup masing-masing. Kisah mereka secara singkat adalah sebagai berikut:

 

1. SRIMANGANA PRABU WALANGSUNGSANG.

 

Dikisahkan dirinya meninggalkan istana ayahandanya demi mencari agama yang dridhoi oleh Allah SWT yaitu Islam. Dan pada akhirnya Srimangana Prabu Walangsungsang berguru pada seorang waliyulloh kamil bernama Syeikh Nur Jati, yang bertempat tinggal di Gunung Jati Cirebon.

 

2. RAJA SENGARA (PRABU KIAN SANTANG).

 

Putra Prabu Siliwangi ini juga meninggalkan Istana ayahandanya karena haus akan ilmu kedigdayaan / kesaktian. Tapi sayangnya dia mempunyai watak yang sangat keras dan tak mau dikalahkan oleh siapapun. Hingga pada suatu hari, dengan sangat jumawa karena merasa tidak ada lagi lawan sebanding di tanah Jawa, dia akhirnya pergi ke sejumlah tempat untuk mencari lawan yang sebanding.

 

Di saat hati Prabu Kian Santang tertutup oleh sifat congkaknya, Allah SWT mewahyukan kepada Malaikat Jibril As untuk membangunkan sahabat Ali ra di surga Majazi. Intinya, dengan keluasan ilmu sahabat Ali ra semasa hidupnya bersama Rosululloh SAW, Alloh SWT menginginkan agar Ali menyadarkan hati Prabu Kian Santang yang pada masa itu masih menganut agama ayahandanya, yaitu Hindu.

 

Dengan izin Allah SWT, antara sahabat Ali ra. dan Prabu Kian Santang dipertemukan lewat adu kesaktian.

 

“Kian Santang!! Mungkin di Tanah Jawa kau orang paling sakti. Namun di sini, di samping Baitulloh (Mekah), kau tidak akan berdaya melawanku!” Tantang Ali ra. Lanjutnya, “Tidak ada yang sakti di dunia ini kecuali Allah SWT, dan tak ada yang mampu mencabut tongkatku ini kecuali dengan izinNya pula!” Lalu Ali ra. menancapkan tongkatnya ke tanah dan menantang Prabu Kian Santang untuk mencabutnya.

 

Dengan jumawa Kian Santang berusaha mencabut tongkat ini. Namun, setelah puluhan, atau bahkan ratusan kali Prabu Kian Santang mengeluarkan ilmu kesaktiannya, tongkat Sahabat Ali rpa. tetap tidak bergeming dari tempatnya semula.

 

Sejak perrstiwa itulah Prabu Kian Santang

merasa sangat kecil sekali di hadapan Sahabat Ali ra. dan akhirnya menjadi muridnya lewat bai’at membaca dua Kalimah Syahadat (masuk Islam). Hingga kemudian pada akhir hidupnya Kian Santang menjadi seorang waliyulloh kamil bergelar Raden Rahmatulloh yang berarti “orang yang dapat rahmat dari Allah SWT.

 

3. NYI MAS RATU AYU DALEM RARASANTANG

 

Sang putri meninggalkan istana ayahandanya, karena panggilan hati, selalu rindu pada kakandanya, Walangsungsang. Dengan perasaan tidak menentu, Rarasantang terus mencari keberadaan kakandanya. Namun mereka baru bertemu setelah melewati masa 3 tahun pencarian lamanya. Tempat pertemuan kakak beradik ini, tepatnya di puncak Gunung Merapi, tempat kediaman Resi Danurwasih.

 

Dari kisah hidup Nyi Mas Ratu Ayu Dalem Rarasantang, dia mengakhiri hidupnya di tanah Mesir, setelah dia menikah dan menjadi permaisuri Raja Mesir yang bernama Abdullah Huth. Pernikahan keduanya dikaruniai dua orang putra, yaitu:

 

1. Syarif Hidayatulloh (Sunan Gunung Jati)

2. Syarif Nurulloh (Raja Mesir, menggantikan ayahandanya)

 

Sedangkan putra-putri Prabu Siliwangi yang lain, yakni: Nyi Mas Ayu Dewi Nawang Wulan dan Nyi Mas Ayu Dewi Nawang Sari, kedua berdua meninggalkan Istana ayahandanya karena merasa malu pada seluruh anggota keluarga yang lain. Pasalnya, sebagai putri raja seharusnya wajah kedua kakak beradik ini cantik rupawan. Namun celakanya mereka mempunyai wajah yang kurang cantik. Karena itulah mereka akhirnya memilih pergi dari istana demi memperdalam ilmu ning awet nom atau wajah cantik dan awet muda.

 

Dikisahkan, mereka akhirnya memperdalam ilmu kebatinan pada seorang pangeran sakti mandraguna asal daerah Plered, tepatnya di daerah Trusmi, yang bernama Raden Mas Sakti Kuncung Anggah Buana.

 

Singkat cerita, kakak beradik ini telah menguasai sepenuhnya apa yang disebut sebagai ilmu ning awet nom. Dan setelah merasa cukup mendalami ilmu kebatinan pada Raden Mas Sakti Kuncung Anggah Buana, kakak beradik ini bercita-cita ingin pulang ke istana . ayahandanya, Pajajaran.

 

Namun malangnya, sebelum semua Cita-cita kakak beradik ini tercapai, mereka mendapat kabar dari salah seorang abdi dalem ayahandanya, bahwa istana Prabu Siliwangi telah raib atau ngahyang.

 

Dengan hati dan perasaan terpukul, mereka akhirnya memutuskan diri untuk ikut ngahyang ke alam gaib, persisnya di dasar laut. Mereka kemudian menjadi seorang Ratu Laut dengan julukan Kanjeng Agung Ibu Ratu Laut Kidul.

 

 

Nah, dari kisah perjalanan kakak beradik Nyi Mas Ayu Dewi Nawang Wulan dan Nyi Mas Ayu Dewi Nawang Sari Ini, maka disebutkan ada juga keturunan lain dari Prabu Siliwangi yang berasal dari silsilah Demak Bintoro, yang juga menjadi penguasa laut kidul. Persisnya lewat silsilah Raden Hasan Abu Fattah dengan Ibu Dewi Siti Qolifah. Mereka melahirkan seorang putri bernama Siti Aisyah. Nah, Siti Aisyah ini di kelak kemudian hari menjadi Ratu Laut Kidul atau Penguasa Ratu Laut Kidul.

 

PANGERAN/PRABU UCUK UMUN

 

Dari semua putra Prabu Siliwangi, hanya Pangeran Ucuk Umunlah yang mempunyai hati sangat kejam dan disebutkan sebagai tokoh beraliran hitam. Disebutkan, Ucuk Umun banyak berguru pada dedengkot keturunan iblis dan para penyihir sakti di zaman itu. Di antara nama guru Pangeran Ucuk Umun, seperti: Syaitan Kored, Syaitan Welang, Syaitan Punjul Watu, Ki Ireng Watu, Ki Banaspati, Syaitan Kobar, dan Nyai Santet Wulung Ijo.

 

Dalam sejarah tanah Jawa, Pangeran Ucuk Umun adalah musuh besar para Wali Songo. Konon pada zamannya, Ucuk Umun sering menyesatkan masyarakat yang baru mengerti akan akidah Islam lewat bujukan dan iming- iming harta benda. Bahkan tak jarang Ucuk Umun merubah wajahnya menyerupai wajah para Wali Songo dan menyesatkan para santri lewat tutur bahasa halus, namun menyimpang dari syariat Islam.

 

Para Wali Songo pada waktu itu dibuat resah oleh tingkah laku dan perbuatan yang dilakukan oleh Pangeran Ucuk Umun. Berulang kali mereka ingin menangkapnya. Namun para Wali Songo kesulitan, bahkan tidak mampu melakukan karena kelicikan Pangeran Ucuk Umun, juga karena kesaksian bahkan kekejamannya yang tak segan-segan membinasakan para santri para Wali, dengan tindakan-tindakan yang sangat sadis.

 

Pada masa itu, syiar Islam Wali Songo sempat terbengkalai akibat sepak terjang Pangeran Ucuk Umun, yang suka berpindah tempat dari satu daerah ke daerah lain. Dan yang paling tragis dalam sejarah sepak terjang Pangeran Ucuk Umun, adalah yang terjadi di daerah Trusmi, Cirebon.

 

Syahdan, di kala Pangeran Mas Kuncung Anggah Buana yang mempunyai santri lebih dari 2000 sedang berangkat menunaikan ibadah haji, kesempatan ini langsung dimanfaatkan oleh Pangeran Ucuk Umun dengan merubah wajahnya seperti wajah Pangeran Mas Kuncung Anggah Buana. Tanpa seorang pun tahu, setahun sudah Pangeran Ucuk Umun tinggal di Trusmi dengan wajah menyerupai Pangeran Mas Kuncung Anggah Buana. Lewat kesaktian dan ajaran ilmu hitamnya, para santri akhirnya terbuai akan bujuk rayu Pangeran Ucuk Umun yang dimata para santri itu adalah gurunya sendiri.

 

Diantara ajaran Pangeran Icuk Umum pada Masa itu bunyinya seperti ini,” Cukuplah Anda sekalian para santriku, tidak usah berhaji lagi walaupun suatu ketika Anda sekalian menjadi orang yang mampu, sebab dengan mengitari Masjid Agung ini (Masjid Trusmi sekarang) sebanyak sembilan kali putaran, Anda sekalian terhitung sebagai orang yang sudah menunaikan ibadah haji (ke Baitullah).”

 

Tentu ajaran ini hanya satu dari jutaan pengajaran Pangeran Ucuk Umun yang tidak bisa dipublikasikan secara mendetail. Hingga di suatu ketika, Pangeran Mas Kuncung Anggah Buana yang asli akhirnya datang dari menunaikan ibadah hajinya.

 

Melihat kenyataan yang ada, seluruh santrinya telah sesat ke jalan yang tidak diridhoi oleh Allah SWT, sang pangeran langsung menangis dan terus berlari menuju rumah Uwaknya, Mbah Kuwu Cakra Buana. Kepada Mbah Kuwu, Pangeran Mas Kuncung mengutarakan kesedihannya.

 

Setelah keluh kesahnya dari awal hingga akhir dipaparkan di hadapan Mbah Kuwu Cakra Buana, Pangeran Mas Kuncung Anggah Buana akhirnya mohon pamit pada Uwaknya Untuk hidup menyendiri di suatu tempat, demi mendapatkan suatu ketenangan lahir dan batin. Dalam ilmu sufi, makna menyendiri di sini adalah raib dari alam dunia, berpindah ke alam Thurobi atau Ngahyang dalam kepercayaan mistik Jawa Barat, atau juga Muksa dalam kepercayaan mistik Kejawen,

 

Sejak kepergian cucundanya dari alam dunia ini, Mbah Kuwu Cakra Buana langsung menggantikan posisinya dan menjadi pembimbing masyarakat Trusmi. Dengan ketelitian, kejelian dan siasat halus dari Mbah Kuwu Cakra Buana, perlahan-lahan masyarakat Trusmu berangsur baik dan mulai menata kembali ilmu dan akidah Islamnya secara benar dan terarah.

 

Mengetahui bahwa Mbah Kuwu Cakra Buana telah meluruskan kembali keimanan Masyarakat Trusmi, Pangeran Ucuk Umun mulai bersiasat kembali. Dengan jalan membagikan harta benda dan perhiasan. Semua ini dilakukannya semata-mata agar masyarakat Trusmi mulai menyukainya dan meninggalkan agama yang dianutnya (Islam).

 

Namun cara yang dilakukan oleh Pangeran Ucuk Umun dan kroninya sama sekali tidak membawa hasil. Sehingga pada suatu hari, Pangeran Ucuk Umun dan pengikutnya menyerbu Desa Trusmi. Lagi-lagi, dengan kesaktian yang dimiliki oleh Mbah Kuwu Cakra Buana, Pangeran Ucuk Umun dan pasukannya dibuat lintang pukang. Tapi Mbah Kuwu sendiri tidak bisa menangkap Pangeran Ucuk Umun karena kelicikan dan kesaktiannya. Konon, setiap Pangeran Ucuk Umun mau ditangkap, dia selalu berubah wujud atau menghilang dengan cepatnya. Bahkan lewat penyusupan sukma yang telah disempurnakannya, Pangeran Ucuk Umun bisa berpindah-pindah tempat dengan kecepatan hanya dalam hitungan detik.

 

Dari beberapa kejadian sulitnya menangkap Pangeran Ucuk Umun, Mbah Kuwu Cakra Buana akhirnya mulai menggunakan ilmu siasat sebagai suatu perimbangan dari musuh yang sedang dihadapinya. Lewat sebuah kontemplasi, Mbah Kuwu Cakra Buana akhirnya membuka kelemahan Pangeran Ucuk Umun, yaitu Pangeran Ucuk Umun adalah seorang yang gemar sekali berburuh.

 

Setelah mengetahui kelemahan Ucuk Umun seperti Ini,akhirnya dimanfaatkan oleh Mbah Kuwu Cakra Buana lewat apa yang disebut sebagai ILMU KIJANG KENCANA. Dengan ilmu ini Mbah Kuwu Cakra Buana merubah dirinya menjadi seekor rusa betina dengan bulu berwarna kuning emas, dan sangat kemilau dipandang mata.

 

Suatu ketika, di saat Pangeran Ucuk Umun sedang berkumpul dengan para prajuritnya di hutan Bode Lor, tiba-tiba seekor rusa cantik yang tak lain adalah penjelmaan Mbah Kuwu Cakra Buana, melintas di depan mereka. Ucuk Umun pun sangat terpesona melihatnya.

 

Lewat tuah yang dimiliki oleh ILMU KIJANG KENCANA, yakni memikat dan menarik bagi yang melihat, berkharisma dan selalu ingin dikejar, akhirnya membuat Pangeran Ucuk Umun tertegun melihat kecantikan bulu rusa jelmaan Mbah Kuwu Cakra Buana tersebut. Karena itulah, tanpa pikir panjang lagi, Pangeran Ucuk Umun secara spontan mengejar si rusa. Namun, kegesitan sang rusa, membuat Pangeran Ucuk Umun kesulitan untuk menangkapnya, meski dia sudah mengerahkan kesaktiannya. Karena terus mengejar rusa, akhirnya Ucuk Umun semakin jauh meninggalkan prajuritnya Dia benar- benar terbius oleh si rusa, sehingga terus mengejarnya sampai jauh masuk ke dalam hutan.

 

Setelah kejar mengejar berlangsung beberapa waktu, di saat Pangeran Ucuk kebingungan mencari keberadaan si rusa, Mbah Kuwu Cakra Buana langsung berubah wujud dalam raga aslinya. Secepat kilat Mbah kuwu, menangkap Pangeran Ucuk Umun dengar senjata pusaka yang disebut Golok Cabang yang langsung menempel di batang leher Pangeran aliran sesat itu.

 

Karuan saja, Pangeran Ucuk Umun dibuat kaget. Namun dia tidak berdaya melawan Cabang yang tiada duanya itu. Bahkan, disaat Golok Cabang ditempelkan di leher Pangeran Ucuk Umun, semua ilmu yang dimilinya langsung terserap habis.

 

Pangeran Ucuk Umun pun jatuh lunglai tak sadarkan diri. Mbah Kuwu Cakra Buana langsung merajahi badan sang pangeran dengan Ilmu Sutra Jalatunda.

 

Intinya, setelah badannya dirajah dengan ilmu Sutra Jalatunda, maka Pangeran Ucuk Umun takkan bisa lagi mengusai ilmu kesaktian.

 

Nah, berawal dari kejadian inilah akhirnya Pangeran Ucuk Umun dibuang ke daerah Banten Girang. Dia kemudian ngahyang tidak muncul kembali.

 

Semoga dengan pembesaran cerita ini,kita semua terhindar dari sifat yg dimiliki oleh sang Pangeran Ucuk Umun.Amin ya robbal alamin…..!

 

KISAH tentang penaklukkan Pangeran Ucuk Umun tersebut memang relatif jarang oleh khalayak. Paranormal-Indonesia.com sendiri mengetahuinya lewat sebuah proses riyadoh yang cukup panjang. Patut pula disyukuri, bahwa melewati, proses riyadoh, pemahaman dan dzikir yang, dilakukan oleh Paranormal-Indonesia.com dengan para santri Dzikir Jam’ul Ijazah, akhirnya turut pula terkuak rahasia ILMU KIJANG KENCANA yang telat berhasil memperdaya Pangerang Ucuk Umun.

 

Lewat suatu diskusi panjang bersama para santri Majlis Dzikir Jam’ul Ijazah, akhirnya diperoleh pemahaman bahwa kekuatan ILMU KIJANG KENCANA bisa diberdayagunakan untuk tujuan dalam kehidupan masa kini, khususnya dalam hal membangkitkan pesona diri atau daya tarik, atau juga pengasihan. Akhirnya terciptalah suatu racikan mistis yang kami beri nama MINYAK KIJANG KENCANA. Insya Allah, berdasarkan fungsi dan peruntukkan khususnya, minyak ini amat ampuh untuk pellet dan pengasihan, termasuk pula ampuh untuk kewibawaan dan pesona diri.

 

Demikianlah yang dapat Misteri ketengahkan lewat tulisan ini. Semoga pemahaman gaib ini bermanfaat untuk kita semua. Tentang kebenaran yang sesungguhnya, maka hanya Allah SWT mengetahuinya secara pasti. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: bomoh.online
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Ijazah Kyai Pamungkas: Ilmu Pemikat Sukma, Silahkan Diamalkan

adminbomoh

Testimoni Client Kyai Pamungkas

adminbomoh

Ijazah Kyai Pamungkas: Ilmu Pengasih Ya Wadudu, Silahkan Diamalkan

adminbomoh
error: Content is protected !!