Cerita Featured Kisah Kyai Pamungkas Uncategorised Uncategorized

Kisah Kyai Pamungkas: MEMBANTU PERSALINAN GENDERUWO

Kisah Kyai Pamungkas: MEMBANTU PERSALINAN GENDERUWO

Di wilayah Kali Nongko, Kelurahan Garut Kepil, Kecamatan/Kabupaten Wonosobo, baru-baru ini gempar oleh cerita tentang seorang dukun beranak bernama Nyi Rohmah yang mengaku telah merawat persalinan di rumah Genderuwo. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi…?

 

Kisahnya berawal dari keinginan Nyai Rohmah membantu mengadakan hajatan cucu kesayangannya. Si Pardi, cucu kesayangan Nyai Rohmah itu sudah besar dan siap dikhitankan. Untuk mengadakan acara supitan itu, tentu dibutuhkan biaya yang lumayan besar untuk ukuran janda tua seperti Nyi Rohmah. Tapi, niatnya sudah bulat. Untuk itu Nyi Rohmah bekerja lebih giat dengan tidak lagi mengenal waktu. Semua itu dilakukan demi untuk cucunya yang semata wayang Itu.

 

Pada hari-hari tertentu, seperti malam Jum’at hingga hari Jum’at biasanya Nyi Rohmah Istirahat total. Ia tidak bekerja seperti biasanya, karena pada malam dan hari Itu merupakan suatu pantangan baginya untuk memenuhi panggilan memijat atau mengurusi persalinan. Tapi suatu hari, persisnya hari Kamis ia masih melakukan persalinan di wilayah seberang sungai tak jauh dari desanya. Hingga hari menjelang senja Nyi Rohmah masih mengurusi persalinan itu. Seusai Maghrib wanita tua itu baru beranjak pulang. Ia tak menyadari sesuatu telah terjadi di rumah. Ketika Nyi Rohmah sedang sendirian dalam perjalanan, di rumahnya muncullah seorang lelaki tampan yang mencari-cari dirinya.

 

Tetapi lelaki Itu hanya berjumpa dengan putri Nyi Rohmah yang bernama Sulastri, ia menerima tamu dengan penuh kesopanan, rupanya sang tamu membutuhkan bantuan Nyi Rohmah untuk menolong persalinan isterinya.

 

“Saya mencari Nyi Rohmah, untuk datang ke rumah. Isteri saya sudah akan melahirkan,” kata Sang tamu yang Ustanya diperkirakan 30-an tahun Itu.

 

“Emak sedang ke sebrang kali untuk menolong kelahiran bekas tetangga kami, nanti saja datang lagi!” ujar Sulastri tanpa menaruh kecurigaan sedikitpun. “Baiklah, nanti malam saya datang lagi.”

 

Lalu lelaki itu pergi meninggalkan rumah Nyi Rohmah dengan mengatakan akan datang kembali menjemput Nyi Rohmah.

 

Belum lagi bedug Isya, Nyi Rohmah telah sampai di rumah. Sulastri, putrinya langsung saja mengatakan tentang kedatangan lelaki yang sangat tampan itu. Ia pun memberi tahukan ibunya bahwa sebentar nanti orang itu akan datang kembali menjemput Ibunya.

 

“Kalau begitu Mak menunggunya. Mungkin dia mau memberi bayaran yang mahal. Biar uang kita cepat kumpul dan si Pardi bisa segera supitan,” ujar Nyi Rohmah setelah Sulastri memberi tahukan berita itu.

 

Sulastri tampak ragu. “Tapi ini malam Jum’at kliwon lho, Mak! Memangnya Mak tidak istirahat?”

 

“Untuk kali ini tidak. Mak nggak istirahat dulu, Nduk. Kitakan butuh uang banyak untuk segera hajatan si Pardi. Biarlah Mak kerjakan saja, siapa tahu hasilnya lumayan,” ujar Nyi Rohmah sambil mengunyah sirih kegemarannya.

 

Karena memang sebentar lagi diperkirakan orang itu akan segera datang menjemputnya, maka Nyi Rohmah segera mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menolong persalinan pasiennya nanti.

 

Benar saja. Ketika Nyi Rohmah tengah sibuk beres-beres, lelaki itu memang datang. Sulastri yang kembali menerima kedatangannya.

 

“Mak, itu orangnya sudah datang untuk menjemput!” kata Sulastri setelah menyilahkan tamu itu menunggu.

 

“Ya, suruh dia tunggu sebentar!” ujar Nyi Rohmah. ,

 

Sulastri kembali menemui tamu itu, Kesempatan ini digunakan oleh Nyi Rohmah, wanita diambang senja yang masih kelihatan gesit dan enerjik itu untu berganti baju. Setelah ia merasa siap dengan segala sesuatunya, lalu ia keluar untuk menemui tamu itu.

 

“Saya membutuhkan Nyai untuk membantu persalinan Isteri saya,” kata pria tampan itu dengan sangat santun.

 

“Baiklah! Tapi ngomong-ngomong, anak ini sepertinya bukan orang daerah ini ya?” ujar Nyi Rohmah balik bertanya.

 

“Benar, Nyi! Saya dan keluarga memang baru pindah ke desa ini beberapa hari yang lalu,” jawab si pria.

 

Tanpa menaruh curiga sedikitpun Nyi Rohrnah segera berangkat mengikuti pria itu. Ternyata, setibanya di luar rumah telah menunggu sebuah mobil van yang cukup bagus. Nyi Rohmah beranggapan pastilah orang yang menjemputnya ini cukup kaya. Buktinya Ia mempunyai mobil yang cukup bagus.

 

Ternyata dugaan Nyi Rohmah benar, sebab di dalam mobil Itu cuma mereka berdua saja yang jadi penumpangnya. Jalan yang dilalui cukup jauh, tapi Nyi Rohmah yang sejak kecil keliling kampung tidak aneh lagi dengan jalanan desa yang dilalui mobil itu.

 

Tapi entah kenapa, jalan terasa sangat jauh benar, dan cukup lama dilalui. Setelah agak lama mereka baru sampal di muka sebuah rumah yang cukup bagus bagi ukuran orang desa. Lelaki itu langsung menyilakan Nyi Rohmah memasuki rumahnya. Wanita senja itu langsung mendengar suara mengerang kesakitan. Rupanya suara itu bersumber dari seorang wanita cantik yang terbaring di kamarnya.

 

Lalu, dengan tidak bertanya-tanya lagi Nyl Rohmah segera mengerjakan persalinan. Hingga terlahir dengan selamat seorang bayi montok. Dengan cekatan Nyi Rohmah memotong ari-ari bayi itu lalu memandikannya. Selesai mengerjakan apa yang biasa dilakukan Nyi Rohmah, ia pun segera pamit diri. Lelaki itu memberinya amplop cukup tebal. Dengan mengucap terima kasih Nyi Rohmah berkata, “Besok hari Jum’at saya tidak bisa datang. Mungkin pada hari Sabtu-nya saya datang lagi untuk memandikan bayi ini.”

 

“Tak apa, Nyi! Yang penting persalinan isteri saya sudah selamat,” ujar pria itu.

 

Yang membuat Nyi Rohmah bingung, mengapa di dalam rumah yang besar itu hanya ada si pria Itu dengan isterinya. Kemana keluarga mereka yang lain? Nyi Rohmah sebenarnya Ingin menanyakan hal ini. Tapi entah mengapa ja bisa lupa dengan begitu saja.

 

Selesai bicara ala kadarnya lalu Nyi Rohmah keluar rumah, suasana terasa aneh dingin begitu mencekam. Suara lolongan anjing terdengar di kejauhan.

 

Tapi Nyi Rohmah ingat benar hari belum begitu malam. Setelah jalan beberapa meter buktinya masih ada warung yang buka. Dengan uang yang diambilnya dari dalam amplop pemberian pria itu Nyi Rohrmah membeli oleh-oleh. la menggunakan recehan Iima ribuan untuk mendapatkan kembalian naik angkot. Sambil menunggu angkot lewat Nyi Rohmah berjalan perlahan. Tukang ojek lewat menawarkan jasanya. Nyi Rohmah naik ojek itu, Aneh, ternyata tidak begitu lama kemudian sampai di rumah.

 

Wanita di ambang senja itu sempat bingung juga. Bukankah tadi ia telah menempuh perjalanan yang sangat jauh? Mengapa sekarang ia begitu cepat tiba di rumahnya…?

 

Esok paginya saat ia bangun. Ia ingat dengan lembaran amplop yang diselipkan di kutangnya. Ternyata amplop itu masih utuh. Namun setelah dilihat isinya jumlahnya cuma seratus ribu tiga ribu rupiah.

 

“Kayaknya semalam isinya tebal, jangan-jangan jatuh di jalan dan tinggal sebagian,” pikir Nyi Rohmah.

 

Namun tetap saja ia mensyukuri rejeki yang didapat itu. Lalu ia membeli sekarung beras dengan uang itu.

 

Pada hari Sabtu, sesuai janjinya ia datang kembali, ke kampung pria itu. Namun betapa herannya Ny. Rohmah. Setelah berkeliling hingga sore hari ia tidak menemukan rumah itu. Tiap orang yang ditanya mengatakan tidak tahu. Apa lagi Nyi Rohmah saat itu lupa menanyakan nama orang tersebut.

 

“Perasaan saya di kampung ini tidak ada orang yang hamil, apalagi melahirkan,” kata sejumlah ibu yang ditanyai Nyi Rohmah.

 

“Ah, masak sih aku lupa… buktinya warung itu. Saya belanja setelah dapat uang dari suaminya si ibu yang melahirkan,” batin Nyi Rohmah memberontak.

 

Karena merasa bertanggung jawab dengan pekerjaannya itu Nyi Rohmah terus mencari hingga malam. Ia bertanya pada pemilik warung itu, tukang ojek dan supir-supir angkot. Mereka semua tidak ada yang mengaku bertemu Nyi Rohmah pada malam itu.

 

Dan anehnya lagi, beras yang dibeli dengan uang yang didapatkan dari pria misterius itu tidak habis-habisnya dimasak untuk sedekahan cucunya.

 

Baru pada malam Jum’at setelah kejadian misterius ini berlalu, dengan aneh sekarang beras itu hilang. Saat malam Nyi Rohmah bermimpi melakukan persalinan di rumah genderuwo. Hal itu diceritakan ke banyak orang. Benarkah? Mungkin sulit diyakini, tapi begitulah kisah Nyi Rohmah. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: bomoh.online
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Layanan Kyai Pamungkas: MIMPI LIHAT TEMPAT TIDUR KOSONG

KyaiPamungkas

Ngaji Psikologi Bersama Kyai Pamungkas: TUHAN SELALU TERPUJI

KyaiPamungkas

Panggonan Wingit: RAIBNYA EKSPEDISI 19 DI SEGITIGA BERMUDA

KyaiPamungkas
error: Content is protected !!