Panggonan Wingit: PULO MAJETI, ISTANA SILUMAN BANJAR
Jika musim penghujan tiba, tempat ini tak ubahnya sebuah pulau di tengah danau. Saat itulah siluman-siluman penghuni Pulo Majeti berpesta nora menikmati tumbal…
Penjelajahan penulis kali ini membawa kita menuju Pulo Majeti. Sebuah tempat yang sesungguhnya tak layak disebut pulau. Tapi Masyarakat Banjar Patoman, kabupaten Ciamis, menyebut tempat ini Pulo Majeti. Menurut cerita orang tua di kampung Siluman, desa Purwaharja, kecamatan Purwaharja, Ciamis di mana pulau ini berada, dulu jika musim hujan tiba tempat ini tak ubahnya sebuah pulau. Sekeliling tempat itu akan terendam banjir yang bisa mencapai 3 meter lebih. Tapi sekarang, setelah pembuatan irigasi di beberapa sungai, kampung Siluman tidak lagi kebajiran hingga Pulo Majeti pun tak nampak lagi sebuah pulau.
Pulo Majeti yang luasnya tak kurang 2 hektar ini menyimpan banyak cerita misteri. Saat sekeliling Majeti terendam banjir, tempat ini akan terlihat makin angker. Bahkan meski tidak banjir, tak ada orang yang berani melintasi kampung Siluman jika sedang musim penghujan, takut diambil tumbal. Pulau ini sering meminta korban manusia yang berani melintasi kampung Siluman di musim hujan. Makhluk-makhluk halus penghuni pulau ini sering mawujud menakuti manusia.
“Dulu ada dua orang pria yang hendak berkunjung ke rumah saudaranya di kampung Siluman. Saat melintasi Pulo Majeti mereka dicegat sesosok makhluk yang keluar dari rawa. Karena takutnya satu dari mereka mati disana dan yang satunya lagi melarikan diri ke kampung Siluman,” tutur Nono penduduk kampung Siluman.
Masih menurut Nono (39), ketika ia membawa penumpang malam hari ia dicegat makhluk tingai besar di jalan berbatu. Makhluk yang dikira Nono manusia biasa itu mula-mula turun dari Pulo Majeti dekat sebuah pohon Benda besar. Berkali-kali klakson motor dibunyikan Nono, tapi ia hanya berdiri di tengah jalan dan memandang ke arahnya, Setelah dekat dan diperhatikan, makhluk itu semakin lama semakin membesar hingga Nono dan penumpangnya harus tengadah untuk melihat wajahnya yang menyeramkan. Kontan saja Nono membalikkan motor dan memacunya kembali ke arah terminal Banjar yang jaraknya tidak kurang dari 4 kilometer.
“Itu satu-satunya pengalaman mengerikan yang saya alami di Pulo Majeti,” tutur Nono tukang ojek yang sering mangkal di terminal Banjar
Sesungguhnya keangkeran Pulo Majeti tak lepas dari keberadaan sebuah rawa di sisi kirinya. Masyarakat kampung Siluman menyebut rawa itu dengan nama Rawa Onom. Rawa ini menurut mereka punya kaitan erat dengan Pulo Majeti, sebab di rawa inilah para siluman itu tinggal jika air sedang kecil. Lalu manakala air membesar di musim penghujan, siluman-siluman penghuni rawa ini akan berpesta pora di Pulo Majeti yang merupakan istana mereka. Di Pulo Majeti inilah tinggal raja siluman yang membawahi seluruh siluman yang berada di sekitarnya. Uniknya jika musim penghujan tiba, di rawa itu terdapat banyak Ikan gabus, lele, nila dan sebagainya. Orang akan tertarik untuk memancing atau menjalanya, tapi menurut penduduk kampung Siluman, ikan-ikan itu sebagian jelmaan anak siluman. Maka siapapun orang yang salah mengambilnya, anak siluman, Ia akan menjadi tumbal siluman Rawa Onom.
Selain terkenal dengan keangkerannya, di dalam Pulo Majeti juga terdapat sebuah makom yang sangat dikeramatkan. Ribuan orang sejak puluhan tahun lalu telah berdatangan mengunjungi makom keramat ini untuk memanjatkan doa pada Tuhan agar yang mbahurekso makom ini dapat membantu kelancaran hajatnya. Menurut turu kunci makom, keramat ini dihuni oleh tujuh gaib, mereka adalah Prabu Selang Kuning Sulaeman Anom, Ibu Ratu Gandawati Ingkang Garwa, Raden Patih Kalintu Udara Pamerat Jagat, Raden Jaka Jagabuana, Raden Wadana Langlangbuana, Kyai Bagus Tol Mal Baeni dan Kyai Bagus Mantereng.
Dituturkan Omod (73), juru kunci makom, setiap orang yang hendak meditasi atau sekedar ziarah sebelum masuk Pulo Majeti diharuskan uruk salam dan menyebut ke 7 gaib penghuni makom ini. Sebab jika mereka tidak menyebutnya satu persatu jangan harap permohonan mereka akan terkabul. Selain itu agar permohonan mereka cepat terkabul, apapun permintaannya, setiap peziarah yang hendak bermalam, diharuskan membuat selamatan dan menyediakan sesajen. Menurut Omod sesajen yang jumlahnya 11 macam ini sangat penting, sebab untuk meminta sesuatu peziarah harus memanggil penghuni gaib makam ini. Dan penghuni gaib itu baru akan hadir jika mereka diberi sesajen. Dijelaskan Omod 11 macam sesajen itu adalah, roti tawar, tangkueh, gula batu, pisang raja bulu sesisir, cerutu 5 batang, rokok putih 5 batang, rokok kretek 5 batang, limun 1 botol, bajigur dikoplan 2 gelas, air teh sintek 2 gelas dan rujak asem 2 gelas.
Masih penjelasan Omod, 11 macam sesajen itu dihaturkan bagi penghuni gaib makom sejak lepas maghrib dan tidak boleh disentuh orang hingga peziarah pulang ke rumah masing-masing. Caranya dengan menyebutkan salam kemudian mengucap ngahaturkeun pangabakti sangu bodas sapulukan kan linggih di Karamat Pulo Majeti. Kemudian sajen disimpan di sebuah tanda Makom di bawah pohon benda yang sangat besar. Diantara sajen itu pun peziarah disarankan untuk membakar kemenyan semalam suntuk agar penghuni gaibnya mau datang dan mengenali peziarah.
Ditambahkan Omod, ratusan orang telah berhasil menjadi orang kaya dan terpandang di tempat asalnya berkat bantuan penghuni gaib makom ini. Namun sayang banyak orang yang mengatakan tempat keramat ini adalah tempat pemujaan terhadap setan yang mengakibatkan orang menjadi musyrik. Suara yang bernada sumbang ini memang sempat didengar Misteri ketika masih berada di terminal Banjar. Saat penulis bertanya pada pemilik warung seputar Pulo Majeti, kontan saja dia mengatakan tempat keramat itu tempat pemujaan, ngipri. Tapi Omod menolak nada-nada sumbang itu. Menurutnya banyak orang yang datang ke tempat ini kemudian menjadi kaya lantaran usahanya dijaga dan diluruskan oleh penghuni gaib, bukan datang uang sekarung dalam kamar. “Orang yang berhasil dari sini biasanya pertaniannya selalu membuahkan hasil, tidak pernah kena hama. Dagangannya laku dan untung, kariernya maju, jabatannya naik terus dan tidak ada yang mengganggu. Itu semua karena perighuni gaib makom ini selalu menjaganya, dan di sini tidak ada tumbal,” jelas Omod panjang lebar.
Meski begitu, dari pantauan penulis kesan mengagungkan penghuni gaib Pulo Majeti memang terlihat sangat kental. Setiap peziarah diharuskan menyebut-nyebut makhluk halus penghuni Pulo Majeti yang entah jin, siluman atau setan. Lebih lagi, pengaruh makhluk halus di sekitar Pulo Majeti ini terasa sangat menakutkan. Warga Banjar pun mengakui keangkeran keramat ini. Bahkan penulis yang datang setelah subuh ke Pulo Majeti ini nyaris balik lagi lantaran di tengah hutan jati yang dilalui sepanjang 2 kilometer perasaan was-was terus menghantui, rasanya seperti ada yang mengikuti dan hendak menerkam, Beruntung fajar cepat datang dan kami tiba dengan selamat hingga terselesaikannya tugas ini. Wallahu a’lam bisaawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: bomoh.online
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)