Layanan Kyai Pamungkas :
NASIB SIAL, APA PENYEBABNYA? BAGAIMANA SOLUSINYA?
Banyak di antara kita yang kerap menyesali kesialan. Mengapa hal tersebut dapat menimpa secara berulang-ulang? Kami telah mendiagnosis 6 sebab yang jadi biang kerok kesialan. Coba Anda renungkan. Semoga saja setelah itu Anda makin sukses dalam menjalani hidup kedepannya. Aamiin…
Dewasa ini banyak cara dilakukan orang untuk menikmati keberhasilan hidup. Mulai dari cara-cara yang rasional, halal, dan legal hingga hal-hal yang melanggar hukum serta berbau klenik. Sebut saja pesugihan, suatu usaha manusia untuk memperoleh kekayaan (kemewahan dunia) dengan kekuatan setan. Umumnya pesugihan dipilih oleh mereka yang mengalami keterpurukan ekonomi atau ingin hidup berkelimpahan secara singkat tanpa harus membanting tulang.
Selain itu mereka yang mengambil jalan pintas menghamba pada Iblis ada pula karena dicengkeram rasa putus asa berkaitan dengan hidup yang kian merosot atau serba kekurangan. Mereka menganggap kemalangan nasib yang menerpanya sudah menjadi suratan dan tidak mungkin berubah. Kecuali mengikat perjanjian gelap dengan roh jahat.
Benarkah nasib tidak dapat diubah? Allah selalu merencanakan sesuatu yang baik bagi manusia. Tidak sekali-kali Dia merancangkan kecelakaan bagi hambanya. Kalau, toh dalam hidup kita penderitaan dan cobaan menghadang, itu semua adalah ujian-Nya. Dan di balik peristiwa itu terdapat rencana yang agung dan mulia.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan manusia terperangkap dalam lingkaran kesialan, yaitu:
1. Jalan hidup yang salah
Agama dengan tegas mewajibkan kepada manusia untuk hidup menuruti perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Rambu-rambu ini seringkali dilanggar. Sudah menjadi sifat alami manusia selalu menghendaki keinginan nafsunya dipuaskan, sampai akhirnya menyimpang dari ajaran Allah. Itulah mengapa dalam hidup kita sering mendapat teguran dari Allah baik yang ringan hingga berberat. Allah dapat melakukan pebih dari 1001 cara untuk menyadarkan manusia. Biasanya jika seseorang menderita penyakit kronis atau mungkin usaha yang telah dirintis bertahun-tahun gulung tikar, barulah teringat dan datang pada Tuhannya disertai jerit dan tangis.
Orang tua yang bijaksana akan menghajar anaknya yang berlaku buruk, agar kelak dewasa menjadi orang yang saleh. Demikian Allah akan menghukum setiap pelanggaran. Maka bila kita ‘disentil’ (belum ditampar), alangkah baiknya segera tanggap agar keadaan kita tidak babak belur.
2. Kutukan setan
Meski sudah berhati-hati mengendarai motornya, tanpa alasan yang jelas Badu sering ditimpa kecelakaan. Tak terhitung dirinya keluar masuk rumah sakit untuk menjalani perawatan. Lain lagi dengan Noni. Hampir 7 tahun ia berumah tangga tak kunjung mempunyai anak lantaran serina keguguran. Sementara itu kasus perceraian selalu menghinggapi keluarga besar Pak Jaim.
Baik Badu, Noni maupun Pak Jaim merupakan korban keganasan kutuk si jahat. Kutukan kiriman setan beragam bentuknya. Antara lain mandul, keguguran, perceraian, mati muda, sakit-sakitan, kemiskinan, seret jodoh, rasa minder dll.
Dalam kitab Taurat disebutkan bahwa kutuk dapat menyerang hingga keturunan ke-3 dan ke-4. terjadinya kutuk dapat disebabkan beberapa hal. Di antaranya sumpah serapah dan perjanjian hitam. Orang tua yang habis kesabarannya terhadap anak seringkali mengumpat, yang mana tanpa disadari merupakan kutuk yang mengikat dan berakibat fatal. Namun demikian separah apapun suatu kutuk tetap dipatahkan. Dan yang mampu melakukannya hanyalah Allah.
3. Tindakan ceroboh
Terkadang suatu persoalan meledak diakibatkan oleh perbuatan diri sendiri.
Ada pepatah yang mengatakan “Siapa menabur angin akan menuai badai”.
Dalam hidup ini berlaku hukum tabur tuai yang lazim dikenal hukum karma. Apa yang ditabur orang itulah yang akan dituainya. Jika seseorang menabur kebaikan maka kebaikanlah yang akan dikecapnya. Orang tua kita sering memberi nasehat jangan salah melangkah, pikirkanlah masak-masak sebelum bertindak. Sebab penyesalan selalu datang di belakang hari. Ambil contoh kasus menjual rumah warisan. Telah diwasiatkan bahwa rumah itu untuk ditempati anak cucu. Karena tergiur harga tinggi harga warisan tersebut dijual dan tidak segera dicari rumah baru sebagai pengganti. Uang hasil penjualan warisanpun hanya ditabung. Sementara lambat laun uang simpanan semakin menipis untuk belanja dan mengontrak. Ujung-ujungnya dari waktu ke waktu senantiasa berpindah tempat tinggal karena tidak mempunyai rumah sendiri.
4. Tanpa tujuan yang pasti
Sebagian orang tidak tahu harus berbuat apa dan untuk apa ia hidup. Yang dilakukan hanyalah pasrah pada keadaan. Akibatnya tak ada peningkatan dalam hidup. Hidup ini perlu diisi dengan optimisme, visi dan misi yang terarah. Wajar jika seseorang memiliki cita-cita akan berjuang mati-matian menggenapi cita-citanya tersebut. Hidupnyapun akan menjadi dinamis dan penuh warna (pengalaman).
5. Uang tidak jatuh dari langit
Seorang rohaniwan bernama paulus mengatakan barangsiapa tidak bekerja janganlah ia makan. Manusia dikodratkan untuk bermandikan keringat mencukupi kebutuhan atau bertahan hidup. Di daratan Eropa dan Asia tersebar orang-orang dari etnis Cina. Rata-rata mereka berhasil dalam bisnisnya. Nilai positif yang dapat kita petik adalah bahwa mereka merupakan tipe pekerja yang gigih. Tidak dipungkiri pula beberapa bilangan mampu meraih sukses menjadi pengusaha besar/konglomerat disebabkan dekat dengan kekuasaan serta lihai melobi (pejabat). Tapi sebagian yang lain mampu memijak puncak kejayaan benar-benar dengan tetesan peluh merangkak dari nol. Pada masing-masing orang, Allah sudah menyediakan berkat untuk seumur hidup. Dan berkat itu diberikan sesuai dengan kehendak dan waktu-Nya. Caranya pun bukan dengan ilusi, sulap atau mengirimkan uang dari langit (seperti menurunkan hujan). Allah membuka pintu rahmat (baca : jalan) dan kitalah yang harus berusaha masuk dan mengambilnya dengan bekerja keras. Allah akan mengerjakan bagian-Nya dan kita mengerjakan apa yang menjadi bagian kita. Kalau kemudian tanpa diduga kita menerima rezeki, itu semata-mata karena anugerah dan kemurahan hati Allah.
6. Membengkaknya pengeluaran
Sungguh aneh jika ada orang yang mempunyai status sosial ekonomi terpandang, secara logika materi berkecukupan. Tapi kenyataan hidupnya bermasalah karena terlilit hutang. Apalagi alasan berhutang untuk memenuhi sesuatu yang tidak penting atau kehabisan uang berhubung penghasilan selama sebulan tidak mencukupi. Inilah yang disebut pemborosan. Bukan saja waktu, uangpun perlu dikelola secara baik. Seseorang dapat jatuh miskin karena hidup berfoya-foya dan boros. Pengeluarannya melebihi pemasukan.
Jadi sesungguhnya baik buruknya nasib seseorang ditentukan oleh orang itu sendiri. Allah telah merencanakan masa depan yang bahagia tapi seringkali manusia merusaknya atau keluar dari rencana Allah dengan menuruti egonya.
SOLUSI DARI KAMI UNTUK PROBLEM NASIB SIAL, TIDAK BERUNTUNG:
RUWAT, RUQYAH, LARUNG SENGKOLO
Ruwat adalah keilmuan Jawa sementara Ruqyah ala Islam, tujuan keduanya hampir sama yaitu membersihkan diri dari aura negatif atau kesialan, sial asli bawaan lahir, maupun bikinan orang.
TATACARA:
• Kami bersihkan hal negatif yang ada di diri Anda.
• Kami backup biar naik daya pikat nya.
• Kami pagari biar tidak terkena hal negatif lagi.
Kalau tertarik dan berminat dengan pemaparan di atas, kita bisa lanjut komunikasi lewat WhatsApp atau dijadwalkan datang langsung ke alamat kami. Insya Allah, segala problem Anda akan segera dapat teratasi. Aamiin. Wallahu a’lam bisaawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: bomoh.online
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)