Cerita Featured Kisah Kyai Pamungkas Uncategorised Uncategorized

LAKU CATUR MURTI: TASAWUF ALA JAWA

LAKU CATUR MURTI: TASAWUF ALA JAWA

 

LAKU CATUR MURTI ADALAH BERSATUNYA EMPAT FAAL, YAITU PIKIRAN, PERASAAN, PERKATAAN DAN PERBUATAN. LAKU CATUR MURTI BERMAKNA EMPAT YANG MENJELMA MENJADI SATU. LAKU CATUR MURTI MERUPAKAN BAGIAN DARI ILMU TASAWUF VERSI JAWA.

 

Pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan yang besar itulah yang disatukan. Unsur kebenaran yang disatukan. Sekilas tampaknya sederhana dan mudah dilaksanakan, namun kenyataannya tidak semudah itu.

 

“Berkata benar” dalam kalimat lain dapat diartikan “jangan berdusta”. Jika kita mau introspekasi diri dalam sehari saja berapa kali kita berbuat dan melakukan dusta. Apalagi jika profesi kita berhubungan dengan bisnis, jual beli dan sebagainya. Kita harus menyadari bahwa dalam kehidupan sehari-hari penuh dengan tipu muslihat. Banyak yang melakukan kecurangan dan tidak benar. Bagaikan mata rantai setan yang terselimuti dengan baik dan kata bijak.

 

Berawal dari keinginan atau kehendak perasaan. Itulah yang menyebabkan berpikir, dan tindak lanjutnya berkata, berikutnya berbuat. Pikirkanlah yang mendorong diri kita berkata, maupun melakukan perbuatan.

 

Sekarang tergantung kepada pikirannya. Jika pikirannya baik atau benar, maka akan mengeluarkan kata-kata yang baik dan benar pula. Jika pikirannya baik atau benar, maka akan mengeluarkan kata-kata yang baik dan benar. Jika pikirannya jahat atau tidak benar, akan mendorong orang untuk berkata yang jahat dan berbuat jahat.

 

Sering orang tergoda untuk menanyakan apa sebenarnya “kebenaran” itu. Meskipun sudah seringkali diterangkan. Ini menunjukkan sebagian besar manusia itu tidak mengetahui kebenaran atau ragu dan tidak yakin. Bahkan banyak orang memandang kebenaran itu secara teoritis, atau salah dalam menyimpulkan.

 

Sebuah kebenaran ada yang dapat diungkapkan secara jelas, langsung, dilihat dengan mata telanjang. Tapi lebih banyak lagi yang tidak bisa diungkapkan secara langsung dalam hidup ini.

 

Kebenaran adalah sesuatu yang berlaku secara deskriptif pada dunia nyata. Segala sesuatu yang berlaku secara deskriptif pada dunia nyata. Segala sesuatu yang bekerja atau berjalan secara alami, tanpa rekayasa manusia atau akal-akalan manusia.

 

Pikiran yang membenci, membuat orang untuk berkata yang penuh kebencian. Pikiran yang membenci akan melahirkan perbuatan yang penuh kebencian. Artinya, pikiran dapat terkena polusi, salah satunya adalah benci, membenci, kebencian. Pikiran yang kena polusi (noda kebencian) akan merugikan manusia itu sendiri. Manusia yang menyimpan kebencian, menyimpan pikiran benci. Dikarenakan polusi atau noda kebencian, pikiran kita menjadi rusak, dan perasaan pun ikut rusak. Hindarilah situasi, kondisi, kata dan perbuatan orang-orang yang dapat membuat kita membenci.

 

Kebencian jangan diberi kesempatan untuk merajalela di alam pikiran kita. Kita harus dapat menjinakkan kebencian yang ada di dalam pikiran kita, kemudian kita pudarkan atau kita kecilkan, agar pikiran jahat itu dapat kita hilangkan. Kalau sudah begitu, jangan diingat-ingat lagi orang yang pemah membuat diri kita jadi benci. Kata-kata dan perilakunya jangan diingat lagi. Dengan berjalannya waktu, diri kita akan melupakan itu semuanya. Berterimakasihlah kepada Allah SWT, karena kita di karuniakan sifat “lupa”. Jika kita tidak diberi sifat lupa, maka kita akan ingat segala-galanya. Tentu kita bertambah pusing.

 

Untuk mengakhiri kebencian, kita harus membangun kasih sayang. Kasihanilah dia, maafkanlah dia, orang yang bodoh itu. Karena kebodohannya sampai dia tidak mengerti mana yang boleh dikatakan, dan mana yang tidak boleh dikatakan serta dilakukan. Bila kita selalu mengingat orang yang kita benci selalu memikirkan dia, kita jadi marah. Denyut jantung kita jadi bertambah cepat, resah, gelisah, tersiksa, tidak dapat tidur, dan akhirnya kita jadi rugi sendiri. Sedangkan dia , sudah tidak ingat kita.

 

Rasa dendam dan benci, hanya menyebabkan ketegangan dan kegelisahan dalam hidup. Berpikirlah yang benar, dikarenakan pikiran yang benar selalu mengandung cinta kasih (kasih sayang) belas kasihan (welas asih): simpati, tenang, seimbang (objektif), dn hal-hal yang terkait dengan pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan yang benar. Berpikir yang benar, dapat membawa manusia mencapai kebahagiaan sejati.

 

Berpikirlah yang baik-baik saja, yang dapat mendatangkan manfaat untuk diri kita. Yang namanya pikiran itu bisa jadi baik atau benar, tapi juga bisa jadi jahat atau tidak benar.

 

Laku Catur Murti

 

Jika kita mendalami laku catur murti (tasawuf versi Jawa), maka kita mendapatkan faidah dan keuntungan yang besar. Kita akan memiliki sifat-sifat dan perilaku yang baik, memiliki karakter yang tangguh, tidak mudah takut dan susah.Kita tidak akan menjadi , orang yang congkak, kita akan menjadi orang yang berbudi. Kita tidak akan berbuat yang membahayakan diri sendiri, namun membahagiakan orang banyak. Kita tidak mudah memfitnah, tidak akan berbicara tentang hal-hal yang tidak bermanfaat.

 

Kita tidak akan menyinggung perasaan orang, tidak akan menggunjingkan orang, dan kita sadar untuk berkata yang benar. Berkata itu menggunakan mulut, dan di dalam mulut ada lidah. Maka kendalikan lidah kita, agar tidak dipermainkan.

 

Allah telah memberi kita dua buah mata untuk melihat, dua buah tehnga untuk mendengar, satu buah mulut untuk tidak perlu banyak bicara bila tidak diperlukan. Karena mulut merupakan pintu gerbang yang mendatangkan bahaya. Diam adalah bijaksana. Orang yang melakukan laku Catur Murti waspada terhadap pencemaran kebencian, serakah, iri hati, fitnah, kebodohan.

 

1. Kebencian.

 

Betapa jahatnya pikiran yang mengandung kebencian, karena gara-gara kebencian hidup ini jadi tegang dan gelisah. Kebencian dapat melahirkan dendam. Dendam dapat melahirkan ketidak tenangan. Gelisah dan gunda gulana itu juga akibat dari sebuah kebencian.

 

2.Serakah.

 

Keserakahan menyebabkan hati kita tertutup. Hati yang tertutup tidak dapat melihat kepentingan orang lain, tidak dapat merasakan penderitaan orang lain. Yang dipikirkan hanya kepentingan, kesenangan dan keselamatan dirinya sendiri. Terhadap orang lain bersikap masa bodoh. Orang yang serakah tidak punya sifat sosial. Orang yang serakah adalah orang yang kejam, angkara murka. Dalam diri orang yang serakah, tidak mempunyai rasa keadilan, dan mereka dapat berbuat asusila.

 

3. Ini hati.

 

Termasuk juga orang yang mencemari pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan. Orang yang iri hati selalu merasa tidak senang, jika orang lain senang. Ia tidak merasa bahagia, bila orang Jain bahagia. Ia merasa kecil hati melihat orang lain sukses. Orang yang iri hati itu hatinya kerdil, karena ia tidak mau menerima kenyataan dengan lapang dada atau mengakui kesuksesan orang lain, kegembiraan orang lain, kebahagiaan orang lain. Orang iri hati cepat sekali untuk memfitnah orang, menggunjing atau menjelekkan orang lain yang berhasil.

 

4. Fitnah.

 

Yang namanya fitnah itu sangat cepat sekali menjalar, ke sana ke mari, ke segenap penjuru. Fitnah sangat berbahaya, jahat dan kejam. Orang yang difitnah sangat menderita. Masih ditambah lagi dibenci orang lain, dibenci masyarakat yang termakan oleh fitnah tersebut. Ini dikarenakan pandainya si tukang fitnah yang memfitnahnya. Namun bagaimanapun juga, kalau diri kita difitnah tidak usah takut terhadap fitnah itu. Betapapun bersihnya manusia itu seperti salju, putihnya seperti kapas, namun tidak dapat terlepas dari fitnah. Selalu ada fitnah.

 

Selama diri kita benar, jangan takut terhadap fitnah. Banyak orang jujur dan temama pun difitnah. Rasulullah SAW sering kena fitnah. Para wali juga sering difitnah. Sehingga jika kita difitnah, sedangkan kita merasa benar, maka kita tidak perlu takut fitnah itu. Jika kita tidak berbuat yang salah dan merasa benar, tidak perlu memikirkan fitnah itu. Biarkan, diamkan dan hadapi dengan kesabaran.

 

Orang yang selalu memfitnah ibarat sedang meludahi langit, Pada akhirnya orang tersebut yang akan kena ludahnya sendiri.

 

5. Kebodohan.

 

Jika diri kita sedang marah, benci, iri hati, serakah, maka pada saat itu kita dalam keadaan bodoh. Artinya tidak punya kemampuan mengendalikan diri, lepas kontrol. Pada saat itu pikiran kita gelap, tidak sadar, tidak bijaksana. Kita jadi bodoh. Karena kebodohan ada kemungkinan kita memukul atau membunuh tanpa kesadaran. Melakukan hal-hal membahayakan diri sendiri dan orang lain. Kita pun menderita lahir batin. Kita baru sadar, setelah semua itu terjadi. Kesadaran yang datangnya terlambat.

 

Laku Catur Murti secara tidak langsung memberikan ajaran petunjuk etika dan moral, demi kebahagiaan masing-masing. Menjadi manusia yang susila. Adapun masyarakat tanpa agama, tidak mengenal etika adalah bagaikan hutan belantara yang penuh kebiadaban.

 

Iming-iming dalam bentuk apapun tidak berlaku bagi para pelaku Catur Murti. Orang tersebut tetap rajin membaca makna yang terkandung dalam Al-Qur’an di kehidupan sehari-harinya. Ia rajin beribadah bukan karena surga, tapi karena kecintaannya kepada Tuhannya.

 

Ia tinggalkan segala prilaku yang tidak terpuji, bukan karena takut pada siksa neraka, tetapi karena kecintaannya kepada Tuhannya. Dia melihat kebenaran bukan pada kisahkisah,perintah dan larangan yang ada dalam Al-Qur’an.

 

Yang dilihat adalah kebenaran dibalik kisah, perintah dan larangan yang terdapat dalam Al-Qur’an. Hanya ridho Iahi yang menjadi harapan hidupnya demi tujuan cintanya kepada Tuhannya.

 

Jadilah dia seorang pecinta Dahi dan layak mendapatkan cinta sejati. Selarma batin tercemar dengan noda, iblis akan berkubang di situ. makin lama, pencemaran makin besar. Jika nurani telah tertutup, batin kita tidak akan mampu lagi dapat melihat jalan kebenaran. Meskipun Al-Qur’an dibaca 1000 kali, tidak Ig akan dipahami bila hati pembacanya kotor. Untuk orang yang batinnya kotor, ilmu Catur Murti tidak dapat dipahami dan menjadi petunjuk sekaligus pelindung diri. Karena matahari telah tertutup iblis. Karena orang-orang yang demikian mudah diadu domba, mudah ditunggangi, dan dimanfaatkan untuk kepentingan orang yang memanfaatkannya.

 

Di atas kebenaran terdapat kebenaran. Dalam hal pelaksanaan laku Catur Murti, bahwa untuk melaksanakannya tidak cukup 1 kali atau 2 kali saja lalu berhenti, namun harus terus menerus, pelan tetapi pasti akan mendapat manfaatnya.

 

Laku Catur Murti berfungsi ganda, membimbing kita dan melindungi dari gejolak kehidupan yang makin kacau. Kekuatan negatif dalam berbagai bentuknya yang mengancam akan hancur. Apabila diri kita tidak waspada, bisa hanyut arus kebiadaban, tanpa etika, tanpa moral. tanpa perikemanusiaan dan tanpa welas asih.

 

Laku Catur Murti lahiriah dan batiniah. Secara lahiriah Laku Catur Murti dapat ditulis dalam bentuk kata-kata. Dapat ditulis sehingga dapat dibaca berulang-ulang kali, dapat dihafal, didiskusikan dan sebagainya.

 

Sedangkan secara batiniah, Laku Catur Murti semuanya menjadi sunyi, tidak mengeluarkan kata hanya diam. Perbuatan tidak melakukan apa-apa. Pikiran tidak berfungsi, kosong Perkataaan, perbuatan dan pikiran diam tanpa aktifitas apa-apa, pasif total. Hanya rasa yang berperan aktif rasa, jiwa atau roh yang bekerja. Bekerjanya rasa, jiwa tidak dapat dilihat panca indera. Rasa, jiwa atau roh aktif mengadakan Inner Connection dengan Allah SWT melalui dzikrullah. Hasilnya adalah Inner Vision, Inner Voice, Inner Strength. Inner Power. Sehingga manusia dapat melihat apa saja dan melakukan apa saja. Semua itu atas izin Allah SWT. Sebab manusia tanpa Allah tidak akan bisa apa-apa.

 

Dalam tradisi Islam, hal ini biasa dilakukan oleh orang-orang sufi. Mereka menyatukan pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan, demi mencapai sebuah kebenaran sejau. dan memberangus nafsu-nafsu jahat yang mengitari hati.

 

Tidak perlu mencela, memaki, mengungkit-ungkit, dan memberontak sesuatu yang telah diganskan oleh Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan sekejap mampu merubah sesuatu tanpa pesan. Semuanya telah tenadi, semuanya menyimpan ribuan hikmah, dan semuanya merupakan kehendak pnbadi kita yang menyatukan diri dengan Tuhan dengan kehendak-Nya.

 

Tujuan utama dan penyatuan pikran, perasaan, perkataan dan perbuatan adalah menjadi manusia yang bijak, mendapat ridha Ilahi, bersih dari noda-noda dunia. Puncak usaha mereka adalah mahabbah Illahi atau wahdat al-wujud. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: bomoh.online
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Panggonan Wingit: MEMBURU TUAH GAIB PRABU DASAMUKA

KyaiPamungkas

AKTIFNYA GUNUNG-GUNUNG DI NUSANTARA, PERTANDA MAKIN REDUPNYA KEKUASAAN?

KyaiPamungkas

Warung Pesugihan Pocong

adminbomoh
error: Content is protected !!