Cerita Featured Kisah Kyai Pamungkas Uncategorised Uncategorized

Panggonan Wingit: MISTIS DI PANTAI PANGANDARAN

Panggonan Wingit:

MISTIS DI PANTAI PANGANDARAN

 

PANGANDARAN mempunyai obyek wisata pantai yang berlatar Cagar Alam Pananjung, terkenal dengan kekayaan flora dan faunanya. Tempat tempat menarik yang biasa dikunjungi turis domustik maupun mancanegara antara lain: Batu Layar, Goa Jepang, Goa Alam, Pas r Putih, Cangkrungan, Cirengganis, dan Taman Laut.

 

Semuanya menjanjikan keindahan yang amat memukau. Tidak berlebihan kiranya apabila ada orang yang mengatakan bahwa Pangandaran diciptakan Tuhan sambil tersenyum.

 

Namun di balik keindahan alam Pengandaraan yang telah luluh lantak akibat gempa dan tsunami itu, ada suatu pengalaman pahit yang tidak dapat dilupakan oleh sahabat penulis, Yayat Hidayat, sampai hayatnya. Dia mengsahkan pengalaman itu kepada penulis…

 

Kurang lebih lima tahun silam, saya ditugaskan di kantor kecamatan Pangandaran. Di sela-sela kesibukan dinas, setiap hari Minggi saya selalu menyalurkan hobi memancing di laut. Untuk kegiatan ini saya menyewa perahu nelayan yang sudah saya kenal, sehingga harga sewanya relatif murah.

 

Kegiatan memancing di laut ini tidak saya lakukan sendirian, namun berdua dengan Hadirmin, Polisi Pagar Praya.

 

Hari Minggu pagi itu saya dengan Hadimin telah mempersiapkan panangan dan perbekalan makanan. Pukul 9 kami telah berada di lokasi Taman Laut, dan terus perahu ke tengah.

 

Satu jam berlalu, namun seekor ikanpun belum ada yang terkait oleh mata kail kami. ini tidak seperti hari-hari sebelumnya. Biasanya, begitu kail dilempar ke laut, ikan langsung menyambar sehingga tangkapan biasanya lumayan banyak.

 

hari itu rupanya kami memang sedang sial. Tiga jam berlalu, tak seekor ikan pun sudi menyentuh umpan kami. Akhirnya, kami bosan juga.

 

Di saat yang sama, kami baru sadar telah ada di tangah laut. Matahari juga telah berada di atas ubun-ubun. Perahu-perahu lain ada di sisi kanan kiri kami, namun agak berjauhan.

 

Karena sudah berjam-jam di tengah laut namun tidak seekor ikan pun kami dapatkan, akhirnya kami jengkel juga. Tak terasa saya berkata kepada Hadimin: “Min, kalau ada ikan sebesar lokomotif kereta api tersangkut kail kita akan dibagaimanakan sama kamu?”

 

“Gampang, seret saja ke pantai walau hiu sekalipun!” Jawab Hadimin, enteng.

 

Menurut kepercayaan, di pantai Pangandaran tabu berbicara sombong atau berperilaku kurang senonoh. Walaupun peraturan itu tidak tertulis, bagi para nelayan tabu untuk melanggarnya.

 

Aneh, memang. Setelah kami bercanda demikian, selang beberapa menit kemudian, dari tengah laut terlihat buih yang memanjang menuju ke arah kami. Buih tersebut lama-lama makin mendekat. Begitu buih tersebut telah dekat, malah berada di bawah perahu kami, dengan jelas terlihat makhluk yang sedemikian besarnya mengitari perahu kami. Entah ikan paus atau hiu raksasa. Yang jelas warnanya hitam legam dengan panjang puluhan meter.

 

Aku dan Hadimin takut bukan kepalang, tak menyangka sedikitpun bakal didatangi makhluk raksasa dari dasar laut. Ketika kami dalam keadaan panik, dengan sekali gerakan sinpnya makhluk itu mengangkat perahu kami dan menghempaskannya kembali kepermukaan laut.

 

Byurrr! Perahu kami terbalik dan kami tenggelam. Segala peralatan dan perbekalan ikut tenggelam. Kami berusaha menyelamatkan diri dengan berenang sekuatnya, sambil berteriak minta tolong kepada perahu lain yang agak jauh di sekitar kami.

 

Untung pertolongan segera datang Kami diangkat ke perahu nelayan yang sedang menjaring ikan.

 

Kejadian yang begitu cepat tersebut, hampir saja merenggut nyawa kami. Untungnya kami bisa berenang dan keadaan gelombang laut sedang tenang. Lebih beruntung lagi, makhluk raksasa laut enggan menyantap kami. Kalau ditelan bulat-bulat, mungkin ceritanya juga lain.

 

Malam hari setelah kejadian ini, aku tidak bisa tidur, Saat mata terpejam, aku bermimpi didatangi oleh seorang putri yang cantik jelita, berpakaian serba hijau. Dia turun dan kereta kencana yang dikawal beberapa orang prajuritnya.

 

Putri tersebut memperkenalkan diri sebagai Penguasa Laut Selatan. Kedatangannya memperingatkanku agar tidak terulang kembali berbicara yang kurang senonoh, karena Pantai Pangandaran menyadi bagian wilayah kekuasaan Kerajaan Laut Selatan.

 

“Jaga pembicaraan dan kelakukanmu, kalau kamu tidak ingin dibawa ke Kerajaan Laut Selatan untuk dijadikan budak. Kali ini kamu dimaafkan, asal jangan terulang kembali. Alat pananganmu lengkap, telah kami kembalikan dan disandarkan pada pohon ketapang di pinggir pantai. Besok boleh kamu ambil!”

 

Demikian pesan sang putri. Benar juga. Esok harinya ketika kudatangi tempat tersebut, alat pancing kami lengkap dengan katrolnya memang telah tersandar pada pohon ketapang.

 

Sejak penstiwa ini, aku jera memancing di laut. Takut peristiwa itu terulang kembali. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: bomoh.online
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Kyai Pamungkas: Teror Hantu Kepala

adminbomoh

Kisah Kyai Pamungkas: KEGAIBAN ALUN-ALUN WONOSOBO

adminbomoh

Kisah Kyai Pamungkas: Pohon Keramat di Makam Ki Ageng Selo

adminbomoh
error: Content is protected !!